Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label daur ulang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daur ulang. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 September 2013

Label Fashion Ramah Lingkungan

Tidak ada komentar :


Masyarakat saat ini melihat fashion dengan cara yang sama sekali berbeda dari beberapa tahun lalu. Dalam dekade terakhir masyarakat tidak menyadari apa jenis kain yang digunakan di pakaian kita, mulai dari bulu, ular dan aksesoris buaya yang dapat diterima. Ini tidak lagi diterima dimana mayoritas masyarakat mulai mengernyitkan dahi pada bahan-bahan jenis-jenis ini. Masyarakat lebih sadar dan peduli menyelamatkan planet dan mencegah kepunahan hewan.

Saat ini di dunia fashion sudah mulai muncul label fashion ramah lingkungan atau eco-fashion. Berikut gambaran yang lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan fashion ramah lingkungan.

Natural: Aksesoris yang terbuat dari pemintalan benang, menggunakan alat tenun dan bordir dalam pembuatan pakaian, perhiasan atau aksesoris yang terbuat dari barang-barang alami seperti kerang dan kaleng.
Organik: Hanya menggunakan kain organik tumbuh dalam pembuatan pakaian organik tumbuh tanaman berarti ditaburkan tanpa herbisida atau aditif beracun lainnya yang digunakan Untuk menjadi hijau kain harus berasal dari peternakan hijau atau tempat yang telah didokumentasikan sebagai hijau perusahaan manufaktur.
Produksi Lokal: pakaian ramah lingkungan, perhiasan atau aksesori dibuat secara lokal pakaian Ini berarti atau aksesori yang tidak terbuat dari sweatshop atau buang produsen dumping..
Daur ulang: Memintal serat dari kain tua yang digunakan untuk membuat pakaian baru dan aksesoris.

Segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari berdampak pada planet kita. Kita memiliki kekuatan untuk mengendalikan pilihan, termasuk gaya berpakaian.  Gaya hidup hijau akan membantu masyarakat bergerak satu langkah maju menuju tujuan untuk menyelamatkan planet dan meningkatkan kualitas kehidupan dunia.

Sumber:berbagai sumber

 

Rabu, 21 Agustus 2013

Daur Ulang Kreatif Berbahan Dasi

Tidak ada komentar :
Dasi bisa menjadi bahan yang menarik untuk daur ulang dan menjadi produk baru yang menarik. Beberapa diantaranya bisa dilakukan sendiri dengan mudah.

Dasi untuk bahan daur ulang dapat digunakan keseluruhan atau sebagian saja, bergantung dari kebutuhan. Beberapa hasil kreasi dari dasi diantaranya adalah sebagai berikut.

Untuk dijadikan bahan strap gitar dan kamera, tentunya menggunakan sisi panjang atau keseluruahan dasi.

 1. Strap Gitar


2. Tempat handphone/iphone


 

3. Tas kacamata


4. Strap Kamera


5. Bantal 


Kreatif bukan? Barang-barang daur ulang dari dasi ini bisa dijadikan hadiah bagi ayah, kakak, adik, saudara laki-laki. Penampilannya juga cukup menarik dan terkesan maskulin.

Sumber: ecouterre.com

Rabu, 15 Mei 2013

Ide Modifikasi Limbah Elektronik

Tidak ada komentar :
Berapa banyak elektronik lama berdebu gudang Anda? Jika sebelumnya Anda tidak tahu apa yang akan dilakukan terhadap benda-benda ini, sekarang  Anda dapat mendaur ulang gadget usang Anda. Banyak cara kreatif untuk upcycle semua sampah buangan elektronik seperti beberapa contoh dibawah ini.

1. Lampu meja dari kamera tua



Apabila Anda baru saja upgrade ke DSLR baru yang mewah, jangan biarkan kamera lama Anda mengumpulkan debu di belakang lemari! Proyek cerdas dari Kootoyoo blogger Kirsty akan membantu Anda mengubah kamera SLR film yang jarang digunakan menjadi lampu meja eye-catching dan menarik untuk rumah atau kantor Anda.

2. Komputer Tanaman



Siapa dapat mengira komputer lama dan tanaman bisa menjadi karya yang menarik. Tapi bagaimana dengan PC tanaman yang masih bekerja? Dalam proyek Komputer Bio nya, Total Geekdom blogger Mike Schropp berhasil mengubah komputer lama menjadi komputer tanaman sementara tetap mempertahankan fungsionalitas. "Saya telah tertarik untuk bekerja pada proyek yang akan menggabungkan sesuatu yang berbasis teknologi dengan sesuatu yang organik," kata Schropp mengenai proyeknya. "Mencampur dua elemen menggelitik saya." untuk mengambil hal-hal langkah lebih lanjut, desain Schropp sebenarnya menggunakan panas dari komputer untuk menghangatkan tanah dan bantuan perkecambahan dan pertumbuhan. Tidak terlalu buruk untuk sebuah proyek yang hanya biaya tinkerer tech sekitar $ 10.

3. Rumah peliharaan kesayangan dari TV konsol



Setelah menciptakan konsol TV lama sebesar $ 4 di Habitat for Humanity Restore setempat, Fried Okra blogger Adrian Mix memutuskan untuk memberi TV ini  menemukan kehidupan baru. Dengan sedikit operasi teknologi, baru lapisan cat dan beberapa bantal , TV bergaya kuno ini  berubah menjadi rumah baru untuk teman berkaki empat milik  Adrian. Sangat kreatif!

Sumber:earth911.com

Kamis, 14 Februari 2013

Revolusi Fashion Daur Ulang

Tidak ada komentar :
Recycling atau daur ulang dapat berkontribusi pada revolusi fashion yang etis. Beberapa barang dapat menjadi bahan untuk material yang lain yang secara umum telah dibuang. Berikut ini adalah beberapa pilihan gaya daur ulang yang sophisticated yang bisa dijadikan inspirasi.

Gaun dari Jaket Bekas


Gary Harvey, Direktur Kreatif Levi Strauss and Dockers Europe, memiliki kecintaan terhadap fashion daur ulang. Dia telah menciptakan berbagai macam desain yang indah sekaligus menunjukkan tanggungjawabnya terhadap lingkungan. Misalnya dia telah  menciptakan sebuah desain gaun korset duyung yang indah dengan menggunakan 28 jaket kamuflase tentara dan gaun yang menggunakan 42 pasang Levi’s 501 seperti yang bisa Anda saksikan dibawah ini.





Pakaian Renang Inovatif Speedo

Selepas Olimpiade ang terakhir, FINA badan internasional untuk olahraga renang membuat perubahan dalam aturan penggunaan kostum di arena renang. Hal ini menyebabkan kemunduran untuk perusahaan pakaian renang, namun tudak untuk Speedo, meskipun Speedo LZR Racer digunakan oleh pemegang medali emas Michael Phelps tiba-tiba menjadi surplus hanya dalam jangka waktu satu malam.Untungnya Speedo berkolaborasi dengan beberapa murid dari London College of Fashion, University College Falmouth dan University of Huddersfield telah menciptakan material 'bekas' tersebut ke konsep fashion inovatif ramah lingkungan.



Sepatu Sandal dari Jeans 

Sepatu sandal yang terbuat dari bahan jeans ini selain ramah lingkungan dan cukup trendi. Dengan berbekal jeans bekas, anda bisa mendapatkan sepasang sepatu sandal yang menawan. Bergantung dengan jenis dan modelnya, Anda juga bisa buat sepatu untuk di dalam dan di luar rumah.



Aksesoris Unik dari Senapan


Fonderie 47, yang didirikan oleh Ethos Water CEO Peter Thum mengunakan senjata AK-47 dari Republik Demokratik Kongo  dan mengubahnya menjadi aksesoris yang menarik. Dengan up-cycling senjata-senjata ini menjadi cincin, anting dan kancing manset, perusahaan ini memindahkan lebih dari  6000 senapan dari negara  tersebut.

Aksesoris yang tidak kalah menarik adalah cincin yang terbuat dari kertas dan gelang yang terbuat dari zoom kamera. sepertinya hal yang sederhana, ternyata bisa menjadi aksesoris yang menarik.






Item lain yang tidak kalah menari bagi pencinta lingkungan adalah tempat kartu nama yang terbuat dari papan sikuit yang sudah tidak terpakai. Cara yang sangat gaya untuk solusi sampah elektronik.


Tas dan Dompet Keren

Percaya atau tidak, tas ini terbuat dari ratusan gagang penarik alumunium minuman ringan. Gagang pembuka tersebut sering luput dari perhatian kita. Untungnya, perusahaan yang berbasis di San Francisco, Escama Studio dan berbagai perajin dari Brazil berkolaborasi dan bekerjasama sejak tahun 2004 untuk menciptakan aksesoris yang indah yang tebuat dari bahan ini. Dan pendekatan mereka sangat personal, setiap karya yang dihasilkan mendapatkan tag tanda tangan dari orang yang menciptakan. Konsumend apat mencari tahu lebih banyak mengenai perajin yang membuatnya lewat website perusahaan.



Tas lain yang tidak kalah keren terbuat dari ban bekas. Tas ini dibuat dipajang di neumatica website, perusahaan yang berbasis di Argentina. Melihat desainnya yang simple dan elegan, tas ini bisa menjadi item koleksi fashion yang digemari sekaligus klasik.


Plastik bekas warna-warni bisa menjadi dompet pop-art yang menarik seperti yang diproduksi oleh Monsoon Vermont. Dirangkai oleh sampah-sampah di pulau Jawa yang asalnya dari bungkus detergen dan tube pasta gigi yang dikumpulkan oleh pemuling di Jakarta. Perusahaan ramah lingkungan ini tidak hanya membantu untuk membersihkan planet juga sekaligus meningkatkan derajat masyarakat di area miskin.



Jadi, siapa bilang daur ulang tidak bisa gaya?

Sumber: berbagai sumber

Rabu, 13 Februari 2013

Adakah Pengaruh Daur Ulang pada Perubahan Perilaku terhadap Lingkungan?

Tidak ada komentar :


Recycling atau daur ulang adalah proses mengumpulkan dan memproses bahan yang tidak terpakai yang dikategorikan sebagai sampah kemudian mengubahnya menjadi produk baru.  Daur ulang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Daur ulang menjadi salah satu jargon yang sering kita dengar usaha untuk menyelamatkan lingkungan. Apakah daur ulang betul-betul dapat berkontribusi untuk menyelamatkan lingkungan? Apakah dengan melakukan kegiatan daur ulang akan membawa ke perubahan perilaku terhadap lingkungan yang lebih baik?  Mari kita simak beberapa pendapat ahli mengenai hal ini.

Pendapat Ahli mengenai Daur Ulang

Samantha MacBride, seorang asisten profesor Urusan Publik Baruch College, City University of New York mengatakan bahwa "daur ulang adalah perilaku warga negara yang baik”, namun daur ulang dipromosikan berlebihan sebagai obat mujarab untuk sebagian besar isu-isu kerusakan lingkungan  mulai dari meningkatnya sampah di TPA hingga ke pemanasan global.  Dia berpendapat bahwa orang yang telah melakukan daur ulang sudah merasa berpartisipasi dengan melakukan daur ulang, padahal ada banyak hal lain lagi yang terkait yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan. Dia juga menambahkan bahwa daur ulang mencegah sepertiga sampah yang dikirim ke TPA.

Penulis buku  “Recycling Reconsidered” (MIT Press, 2011) ini juga mengemukakan bahwa masyarakat tidak mendaur ulang semuanya karena model daur ulang yang ada saat ini di kota-kota mengambil semua bahan yang bisa didaur ulang yangs udah tercampur dengan plastik dan hal ini tidaklah efektif.  "Banyak sekali bahan material plastik dan berbagai mcam jenis resin yang berbeda" ungkap Professor MacBride. " Kita membutuhkan pasar dan proses untuk merujuk plastik dan resin ini menuju ke proses produksi dan dalam kenyataannya proses-proses ini tidak ada“. Beberapa plastik dikirim ke Cina dan negara berkembang dan beberapa dibuang di TPA. Titik beratnya dalam hal ini, menurut Profesor MacBride, harus kepada pengaturan dan daur ulang sampah dari produsen pabrik daripada ke konsumen.

Michael Maniates, seorang profesor ilmu lingkungan Allegheny College di Pennsylvania mengemukakan permasalahan lain dari daur ulang adalah sepertinya menjadi hal yang sangat baik untuk dilakukan bila dibandingkan dengan membuang sampah secara langsung, sepertinya daur ulang telah menjadi semacam hadiah/imbalan konsumsi.

Gernot Wagner, seorang ekonom yang tergabung dalam Environmental Defense Fund dan penulis buku “But Will the Planet Notice: How Smart Economics Can Save the World,” (Hill and Wang, 2011) juga mengamini. "Banyak fenomena yang telah direkam yang dikenal sebagai bias aksi tunggal, ketika orang melakukan satu hal dan kemudian terus berlanjut". Masyarakat tidak secara eksplisit berpikir 'Saya telah mendaur ulang dan membantu menurunkan pemanasan global' namun  begitu mereka melakukan aksi seperti daur ulang masyarakat secara sadar maupun tidak sadar merasa sudah melakukan bagiannya “.


Pusat Penelitian Pengambilan Keputusan Lingkungan atau Center Research on Environmental Decision yang berafiliasi dengan Earth Institute at Columbia University, menyatakan dalam websitenya: "Meskipun daur ulang penting, seharusnya menjadi sebuah rangkaian perubahan perilaku yang bertujuan untuk mengurangi perubahan iklim. Mengganti ke energi yang terbarukan, mengurangi konsumsi daging, konservasi energi dan konsumsi makanan lokal adalah cara efektif lainnya untuk mitigasi atau mengurangi perubahan iklim. Namun apabila individual dan institusi berpartisipasi dalam program daur ulang, menere rentan pada bias aksi tungal dan merasa sudah melakukan hal yang cukup untuk melindungi lingkungan."

Allen Hershkowitz, peneliti senior dan direktur proyek sampah padat di organisasi lingkungan Natural Resources Defense Council mengemukakan "Saya tidak pernah berhubuangan dengan individu atau perusahaan yan mengatakan 'Kami sudah mendaur ulang maka kami tidak perlu melakukan hak yang lainnya', namun lebih pada 'Kami sudah mendaur ulang, apalagi yang bisa kami lakukan?'".  Hershkowitz mengatakan bahwa daur ulang adalah titik masuk aktivitas yang akanmembawa ke aktivitas yang lain seperti membeli barang-barang daur ulang dan energi yang efektif ".

Juliet Schor, seorang profesor Sosiologi Boston College, mengatakan sejumlah studi di Eropa membuktikan bahwa masyarakat yang membeli produk ramah lingkungan atau yaudah melakukan semacam "kesadaran berkonsumsi" tidak hanya berhenti di situ saja, namun melanjutkan kepasa tipe-tipe kegiatan perlindungan lingkungan yang lain.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh  Professor Schor dan seorang mahasisra pasca sarjana Margaret Willis yang diterbitkan baru-baru ini dalam The Annals of the American Academy of Political and Social Science, berjudul “Does Changing Light Bulbs Lead to Changing the World? Political Action and the Conscious Consumer” melihat pada perhatian atau urusan  bahwa 'aksi indivisu menggantikan atau mengeluarkan aksi publik dan kolektif . Studi ini memasukkan  2271 respon survei dari masyarakat yang diidentifikasikan sebagai individual yang memiliki 'kesadaran berkonsumsi'. Para responden sebagai besar perempuan, berpendidikan dan ditanyakan pertanyaan seberapa sering (range dari "tidak pernah" hingga "sangat konsisten") pada keterlibatan mereka untuk aktivitias mengemudi lebih jarang, mengkontak perwakilan untuk mengekspresikan opini dan membeli barang lokal dan ramah lingkungan. Penelitian ini tidak menilik aspek daur ualng secara khusus, namun ditemukan bahwa individu yang melakukan tidankan ramah lingkungan juga lebih banyak terlibat dalam aktivitas politik ayng lebih luas.

Daur Ulang Betul-betul Menyelamatkan Lingkungan? 



Professor Schor mengatakan bahwa dia merasa tidak pas ketika daur ulang diajarkan di sekolah-sekolah sebagai cara untuk menyelamatkan lingkungan.

Hal yang sama juga menjadi perhatian  Professor MacBride. "Kita tidak mau mendengan sisi buruk dari daur ulang". Professor MacBride mengatakan "Hal tersebut adalah pandangan kekanak-kanakan, sudah saatnya kita berpandangan yang lebih dewasa".  Jadi apa yang bisa dilakukan? "Ingat, kita masih punya — reduce and reuse — atau mengurangi dan memakai kembali yang terlalu sering kita diabaikan".

"Namun ternyata "reuse" atau penggunaan kembali adalah sesuatu yang dipelajari oleh anak-anak kita disekolah sebagai bagian 3R".  Professor Maniates mengatakan. "Namun hal tersebut tidak memiliki arti dalam mainstream atau politik lingkungan popular dan kehidupan keseharian. Saya membawa hanger-hanger saya ke dry cleaner dan mengatakan 'mungkin Anda bisa menggunakan ini kembali'  dan mereka merespon 'tentu, kami akan daur ulang lagi hanger-hanger ini'."

David N. Pellow, seorang profesor Sosiologi University of Minnesota, juga mengemukakan perspektif yang sama, "Saya akan menganjurkan masyarakat untuk membeli barang lebih sedikit, dengan kualitas yang lebih tinggi dan memperbaiki bila ada yang rusak. Saya akan menganjurkan kepada maysrakat bahwa daur ulang dilakukan pada fase akhir setelah mereka melakukan berbagai hal".

Dan ingat, untuk tidak terjebak dalam bias aksi tinggal. Seperti yang dikatakan oleh Mr. Hershkowitz: "Kita berhubungan dengan masyalah yang besar dan tidak ada individu atau bisnis atau negara yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan ekologi. Akan membutuhkan milyaran orang untuk membuat pilihan ekologis yang bijaksana".

Sumber: nytimes.com

Kamis, 31 Januari 2013

Material Bangunan: Batubata Alternatif dari Sampah

Tidak ada komentar :
 



Apa yang harus kita lakukan dengan limbah kita? Memasukkannya kembali ke dalam rumah dan kantor, tentu saja.

Para peneliti sedang melakukan studi teknologi  mengubah jutaan ton limbah pabrik, sampah sisa bangunan untuk membuat batu bata dari TV, komputer, limbah kertas, abu incinerator, puing-puing dan bahan lain yang konvensional dianggap tidak berguna.

Saat ini peneliti Spanyol yang memfabrikasi batu bata sebesar 30 juta ton atau lebih dari limbah industri kertas yang dihasilkan di AS dan Eropa setiap tahun. Meskipun dalam proses pembuatannya  batu bata tersebut lebih terlihat seperti sosis sebelum dipotong menurut ukuran yang dibutuhkan, batubata ini secara struktural kuat  sekaligus dapat merubah berton-ton air lumpur limbah dan residu selulosa menjadi aplikasi yang berguna, kata peneliti dalam Jurnal Teknologi Pengolahan Bahan Bakar. Teknik-teknik ini juga meningkatkan sifat 'isolasi' batubata , sambil menghindari penggunaan bahan baku dan energi baru. Untuk saat ini, batu bata ini masih dalam tahap eksperimental. Batu bata limbah (umumnya sampai 10% limbah kertas) memiliki kekuatan sedikit kurang mekanik daripada batu bata tradisional (meskipun masih dalam batas hukum), dan menimbulkan dampak peningkatan limbah.

Batu bata ujicoba  lebih kecil daripada yang konvensional, dengan ukuran 3 x 1 x 6 cm, namun para peneliti mampu membuat dengan ukuran konvensional. Satu-satunya kelemahannya bahwa batu bata limbah kertas yang tidak cukup kuat sebagai, meskipun ketahanan mekanik mereka berada di atas minimum yang diperlukan untuk digunakan sebagai bahan bangunan. Para peneliti sekarang akan memusatkan perhatian mereka pada pembuatan batu bata kuat dan beberapa ide yang mungkin  adalah untuk menambahkan bahan dari limbah lainnya seperti dari bir, zaitun atau biodiesel industri, atau limbah lumpur.

Di Haiti, negara kepulauan dilanda gempa bumi besar pada tahun 2010, daur ulang mungkin satu-satunya untuk membangun kembali kota. Petak besar ibukota Port-au-Prince dijadwalkan untuk pembongkaran. Rencana untuk mengubah puing-puing itu untuk dapat dibangun kembali sedang direncanakan dan mulai bergerak maju, kata Greg Moro, operasional manager untuk Independence Recycling of Florida, karena mengimpor bahan baru begitu mahal. Moro bekerja keluar rencana untuk menghancurkan reruntuhan dan meninggalkan bahan daur ulang untuk digunakan kembali: "Mereka ingin kita untuk menghancurkan bangunan dan mendaur ulang mereka ke produk apapun bisa digunakan kita dapat membuat, untuk agregat misalnya untuk digunakan dalam beton baru untuk pengembangan di masa mendatang."

 



Sumber: berbagai sumber

Minggu, 02 Desember 2012

Kisah Sukses Lingkungan di Dunia (Bagian 3)

Tidak ada komentar :
Kelanjutan dari kisah sukses lingkungan bagian 2. Kali ini  akan membahas lebih lanjut kisah-kisah sukses  ini.

10. Perjanjian Pelarangan Tes Nuklir




Menurut data yang dikumpulkan oleh NRDC, Amerika dan Uni Soviet melakukan 434 tes bom nuklir tahun 1945-1963 di udara terbuka. Fisikawan dan insinyur militer menggunakan tes untuk mempelajari jenis bom, ukuran dan efek destruktifnya. Pemerintah menggunakan uji coba nuklir ini sebagai alat diplomatik, seperti 'melemaskan' otot militer tanpa melakukan serangan yang sebenarnya.

Dampak tes nuklir ini mempengaruhi penduduk sipil, utamanya yang tinggal di daerah sekitar pengujian tes nuklir tersebut. Akhirnya negara kekuatan utama dunia pada saat itu bernegosiasi yang mengarah pada kesepakatan perjanjian pengujian nuklir terbatas di tahun 1963, yang mana menjadi sebuah awal kesepakatan pengendalian senjata nuklir antara Amerika, Uni Soviet dan Inggris. Pada perjanjian pelarangan tes nuklir berikutnya, yang melarang semua ledakan nuklir di semua situasi lingkungan, diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada bulan September 1996 namun belum diratifikasi oleh negara-negara kunci termasuk Amerika Serikat dan China.

11. Buku Silent Spring oleh  Rachel Carson (1962)



Buku Silent spring atau 'musim semi sunyi'  sering disebut sebagai salah satu penanda penting gerakan peduli lingkungan dunia. Buku ini bercerita berkisar hilang burung-burung yang biasanya muncul di musim semi. Namun karena kerusakan lingkungan, dalam buku ini pencemaran DDT, burung-burung tidak datang lagi di musim semi. Penulisnya, Rachel Carson menyebutkan bahwa "yang paling mengkhawatirkan serangan semua manusia terhadap lingkungan adalah pencemaran udara, tanah, sungai, dan laut dengan bahan berbahaya dan bahkan mematikan."

Menurut Carson, DDT insektisida adalah "obat mujarab kematian" yang meracuni makhluk hidup dan ekosistem. Bukunya, yang memicu gerakan 60s lingkungan, juga menyebabkan larangan DDT di Amerika pada awal tahun 1970. Sementara itu, para profesional kesehatan masyarakat masih mengakui DDT sebagai senjata ampuh untuk penggunaan yang terbatas terhadap nyamuk malaria di negara berkembang.

12. Daur Ulang 



Di masa sekarang, gunung sampah adalah hal yang umum. Metode daur ulang bukanlah sesuatu yang baru, sudah ada sejak manusia mengenal penggunaan alat-alat bantu. Industrialisasi dan teknologi produksi massal telah menyebabkan lebih murah untuk membuat hal-hal baru dan pada saat yang bersamaaan, mudah juga untuk membuangnya. Penemuan abad ke-20 dari TPA modern membuat limbah berlebihan menjadi lebih terhormat.

Daur Ulang tumbuh populer lagi dengan gerakan lingkungan tahun 1960-an dan 70-an, dan saat ini di mana-mana daur ulang simbol seperti - reduce, reuse, recycle - telah dikenal luas. Amerika berada peringkat ketujuh di antara negara-negara di daur ulang, menurut National Geographic dan Greendex GlobeScan tahun 2012 ini.

Indonesia juga tidak mau kalah tentunya. Meskipun masih dalam tahap permulaan, pendirian bank-bank sampah di berbagai kota seperti Jakarta, Bantul, Pasuruan, Malang dapat mendukung program daur ulang ini.

13. Pengurangan Emisi Merkuri



Pembangkit listrik batubara dan fasilitas industri memancarkan jumlah jejak merkuri, yang menumpuk di lingkungan - terutama pada ikan dan kerang. FDA memperingatkan wanita usia subur untuk tidak makan dan membatas ikan laut, seperti king mackerel dan asupan tuna.

Pemerintahan Presiden Obama mengeluarkan aturan pada bulan Desember yang menetapkan batas emisi merkuri dan polutan udara berbahaya. Utility Air Regulatory Group, sebuah koalisi industri, telah mengajukan tantangan hukum untuk pengeluaran aturan ini.

US EPA atau Badan Lingkungan Hidup Amerika menyebutkan bahwa pembangkit listrik merupakan "sumber sisa terbesar dari beberapa polutan udara beracun" dan memperkirakan aturan baru ini dapat mungkin mencegah sebanyak 46.000 kematian prematur,540.000 serangan asma anak dan 24.500 ER/IGD atau kunjungan ke rumah sakit.

Sumber: dari berbagai sumber

Rabu, 24 Oktober 2012

Seberapa beracunkah limbah-E?

Tidak ada komentar :
Limbah-E sangat beracun dan memiliki efek berbahaya pada manusia.  Limbah elektronik biasanya berisi dengan bahan-bahan beracun. Sayangnya sebagian besar dari limbah jenis ini tidak didaur ulang dan hanya dibuang begitu saja atau/dan akhirnya berakhir di TPA. Padahal limbah ini tidak baik dan memiliki resiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Sebuah laporan oleh Environment Victoria dan Total Environment Centre Inc berjudul “Tipping Point: Australia’s E-Waste Crisis/2009/Update” menyatakan berikut mempengaruhi dari bahan yang ditemukan di Limbah -E, beberapa jenis kandungan kimianya dan dampaknya bagi manusia.

Timbal.Timbal merupakan racun bagi ginjal, bila terakumulasi dalam tubuh akhirnya mempengaruhi sistem saraf dan reproduksi. Perkembangan mental anak-anak bisa terganggu oleh tingkat rendah paparan timbal. Bahan ini beracun memiliki sejarah yang terdokumentasi dengan baik dari kesehatan negatif mempengaruhi termasuk kerusakan otak, maka itu dihapus dari cat dan bensin. Pengenalan mengarah pada rantai makanan dan suasana (melalui pembakaran timbal) adalah penyebab utama masalah kesehatan pada manusia. Memimpin dalam lingkungan mengganggu fungsi alami dari sistim air dan  tanah.

PVC. Ketika dibakar, PVC menghasilkan dioxin, beberapa yang paling berbahaya karsinogen dikenal.

Brominated flame telah dikaitkan dengan kerusakan janin dan masalah tiroid.

Barium menghasilkan pembengkakan otak setelah eksposur singkat. Hal itu dapat menyebabkan kelemahan pada otot serta kerusakan jantung, hati, dan limpa. Kerusakan hexavalent chromium ginjal, hati, dan DNA. Bronkitis asma telah dikaitkan dengan zat ini.

Merkuri memiliki pengaruh beracun terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.  Merkuri diketahui membahayakan janin berkembang dan melewati susu ibu ke bayi yang baru lahir. Pada orang dewasa, hal itu dapat menyebabkan otak dan kerusakan ginjal.Sejumlah kecil sekarang ada di setiap rumah tangga bohlam (CFL energi baru yang efisien), jika cahaya lampu yang hancur sebagai bagian dari proses transfer limbah bentuk unsur merkuri mudah ditransfer ke dalam lingkungan lokal. Setelah di TPA dan dikombinasikan dengan organik, kerusakan anaerobik berlangsung mengarah ke produksi yang sangat beracun methyl-mercury.

Berilium menyebabkan penyakit berilium akut atau kronis, penyakit mematikan yang mempengaruhi paru-paru. Menghirup berilium atau berilium yang mengandung debu, kabut atau asap, bisa menyebabkan gangguan paru-paru kronis yang disebut beryllicosis pada orang yang rentan.

Kadmium adalah karsinogen dan pemaparan jangka panjang menyebabkan kerusakan ginjal dan tulang.

Ini tanggung jawab bersama untuk memastikan generasi masa depan memiliki akses ke lingkungan yang bersih. Daur ulang limbah elektronik adalah satu-satunya cara untuk mencegah bahan-bahan beracun dari mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan di masa depan.

Sumber: causesinternational.com; ewaste.com.au