Tampilkan postingan dengan label Sampah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sampah. Tampilkan semua postingan
Senin, 13 Januari 2014
Meninggalkan Pekerjaan demi Membangun Rumah Daur Ulang Impian
bekerja
14.59
Gaya Hidup
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
rumah jendela daur ulang
,
Sampah
Tidak ada komentar
:
[caption id="attachment_3764" align="aligncenter" width="728"]
Rumah Jendela impian Nick Olson dan Lilah Horwitz yang berbahan jendela daur ulang[/caption]
Pasangan fotografer Nick Olson dan perancang busana Lilah Horwitz meninggalkan pekerjaan mereka demi membangun rumah yang terbuat dari jendela daur ulang. Rumah unik mereka ini muncul dengan indah diantara pegunungan Virginia Barat, pada tempat yang sama dimana mereka memimpikan membangun rumah untuk dapat menyaksikan matahari tenggalam pada kencan pertama mereka.
Untuk mewujudkan rumah impian mereka yang bisa menyaksikan matahari tenggalam dengan latar pegunungan, pasangan ini memiliki ide untung membangun ruma dengan seluruh fasadenya terbuat dari jendela. Dengan cara ini akan mendapatkan banyak sinar matahari dan mengurangi kebutuhan sinar buatan. Untuk mendapatkan bahan bangunan yang mereka butuhkan, mereka melakukan perjalanan untuk mengumpulkan berbagai jendela tua dari garage sales dan dealer antik.
Hanya beberapa minggu setelah mereka membeli bahan yang mereka butuhkan, mereka membutuhkan tempat yang tepat untuk membangun rumah unik mereka. Keseluruhan rumah dibangun dari kayu daur ulang, furnitur bergaya vintage dan bahkan terdapat tungku tua untung membakar kayu selama musim dingin. Rumah cinta mereka sekarang berdiri dan telah rampung.
Sumber: inhabitat.com

Pasangan fotografer Nick Olson dan perancang busana Lilah Horwitz meninggalkan pekerjaan mereka demi membangun rumah yang terbuat dari jendela daur ulang. Rumah unik mereka ini muncul dengan indah diantara pegunungan Virginia Barat, pada tempat yang sama dimana mereka memimpikan membangun rumah untuk dapat menyaksikan matahari tenggalam pada kencan pertama mereka.
Untuk mewujudkan rumah impian mereka yang bisa menyaksikan matahari tenggalam dengan latar pegunungan, pasangan ini memiliki ide untung membangun ruma dengan seluruh fasadenya terbuat dari jendela. Dengan cara ini akan mendapatkan banyak sinar matahari dan mengurangi kebutuhan sinar buatan. Untuk mendapatkan bahan bangunan yang mereka butuhkan, mereka melakukan perjalanan untuk mengumpulkan berbagai jendela tua dari garage sales dan dealer antik.
Hanya beberapa minggu setelah mereka membeli bahan yang mereka butuhkan, mereka membutuhkan tempat yang tepat untuk membangun rumah unik mereka. Keseluruhan rumah dibangun dari kayu daur ulang, furnitur bergaya vintage dan bahkan terdapat tungku tua untung membakar kayu selama musim dingin. Rumah cinta mereka sekarang berdiri dan telah rampung.
Sumber: inhabitat.com
Kamis, 12 September 2013
Siput Neon Raksasa membanjiri Kota Sydney bulan ini
bekerja
20.06
Cracking Art Group
,
festival seni
,
Gaya Hidup
,
instalasi seni dari bahan daur ulang
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
,
Sydney
Tidak ada komentar
:

Bulan ini, serangan siput akan mengambil alih jalanan Sydney, namun jangan panik, siput ini bukanlah hama. Siput raksasa, berwarna neon, dan akan diperkenalkan sebagai bagian acara dari tahunan kota Art&About yang dibuka dari 20 September hingga 20 Oktober 2013. Dengan judul ‘Snailovation,’ instalasi ini diciptakan secara kolektif oleh CrackingArtGroup sebagai pengingat pentingnya kesadaran lingkungan.
Art & About Sydney adalah festival seni kolaboratif tahunan yang mengubah kota menjadi "sebuah kanvas untuk kreasi dan dongeng". Program tahun ini akan menampilkan lebih dari 50 acara, dari lokakarya interaktif hingga pameran.
'Snailovation,’ satu dari daya tarik utama festival, akan terdiri dari 24 moluska raksasa berukuran seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang untuk menginspirasi dan mengingatkan orang akan pentingnya isu-isu keberlanjutan dan lingkungan. Siput berwarna-warni akan meluncur jalan ke delapan ruang publik yang paling ikonik di kota. setiap bekicot berukuran panjang tiga meter dan berat lebih dari 100 kilogram.
Cracking Art Group terkenal dengan karya instalasi hewan raksasa, daur ulang di seluruh dunia,. Ini siput yang funky raksasa pertama kali debut kelompok ini pada Art Basel Miami Beach pada tahun 2010. Setelah festival selesai, siput akan dipecah dan didaur ulang.
Sumber: inhabitat.com
Rabu, 21 Agustus 2013
Daur Ulang Kreatif Berbahan Dasi
bekerja
20.21
daur ulang
,
Gaya Hidup
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
Tidak ada komentar
:
Dasi bisa menjadi bahan yang menarik untuk daur ulang dan menjadi produk baru yang menarik. Beberapa diantaranya bisa dilakukan sendiri dengan mudah.
Dasi untuk bahan daur ulang dapat digunakan keseluruhan atau sebagian saja, bergantung dari kebutuhan. Beberapa hasil kreasi dari dasi diantaranya adalah sebagai berikut.
Untuk dijadikan bahan strap gitar dan kamera, tentunya menggunakan sisi panjang atau keseluruahan dasi.
1. Strap Gitar
2. Tempat handphone/iphone
3. Tas kacamata
4. Strap Kamera
5. Bantal
Kreatif bukan? Barang-barang daur ulang dari dasi ini bisa dijadikan hadiah bagi ayah, kakak, adik, saudara laki-laki. Penampilannya juga cukup menarik dan terkesan maskulin.
Sumber: ecouterre.com
Dasi untuk bahan daur ulang dapat digunakan keseluruhan atau sebagian saja, bergantung dari kebutuhan. Beberapa hasil kreasi dari dasi diantaranya adalah sebagai berikut.
Untuk dijadikan bahan strap gitar dan kamera, tentunya menggunakan sisi panjang atau keseluruahan dasi.
1. Strap Gitar
2. Tempat handphone/iphone
3. Tas kacamata
4. Strap Kamera
5. Bantal
Kreatif bukan? Barang-barang daur ulang dari dasi ini bisa dijadikan hadiah bagi ayah, kakak, adik, saudara laki-laki. Penampilannya juga cukup menarik dan terkesan maskulin.
Sumber: ecouterre.com
Jumat, 16 Agustus 2013
10 Cara Daur Ulang Unik Namun Bermanfaat
bekerja
11.03
case tape daur ulang
,
CD bekas
,
daur ulang kreatif
,
Gaya Hidup
,
Klip Binder
,
Limbah
,
Lingkungan
,
mangku bekas daur ulang
,
Sampah
Tidak ada komentar
:

Jika kamu benar-benar pecinta lingkungan yang ingin mendaur ulang setiap barang bekas yang kamu punya, seperti mangkong, penjempit kertas, CD, kaset tape dan masih banyak lagi yang lainnya. PG punya 8 cara untuk memaksimalkan benda-benda tersebut agar dapat berfungsi kembali, meskipun bukan untuk fungsi utamanya. Namun ide yang satu ini benar-benar sangat lucu dan mungkin bisa membantu kamu.
Yuk mari kita tengok apa saja usul barang bekas yang PG bisa maksimalkan fungsinya:
Mangkuk Bekas Untuk Speaker

PG menemukan ide yang satu ini dari Real Simple, dengan memanfaatkan sebuah mangkok bekas lama. Kamu bisa membuatnya menjadi alat bantu speaker gadget kamu, misalkan saja kamu ingin mendengarkan musik dengan iPhone namun volumenya kurang keras. Kamu bisa menaruk iPhone tersebut kedalam mangkuk tersebut, dan bim salabim..maka suaranya akan semakin keras. Kamu juga bisa menggunakannya sebagai speaker telefon jika suaranya kurang keras.
Roll Toilet Untuk Wadah Kabel

Suka kerapian? Tidak ingin melihat kabel yang berantakan di bawah lantai kamu? Kamu bisa menggunakan rol toilet sisa dari tisu toilet untuk merapikan semua itu. Jika kamu merasa rol toilet kurang menarik, kamu bisa melapisinya dengan kertas kado sebagai hiasan untuk mempercantiknya. Cara merapikan kabelnya dengan memasukkannya ke dalam rol toilet.
CD untuk Alas atau Tatakan Gelas

Kamu mempunyai banyak CD bekas? Kamu bisa memanfaatkan CD itu sebagai tatakan gelas loh, daripada membeli tatakan gelas asli seharga Rp 30.000. Caranya, bersihkan dulu CD dari stiker yang ada. Kemudian di bawahnya beri karpet lantai, untuk atasnya kamu bisa beri dengan ketas kado. Lalu lem dengan super kuat kedua sisi tadi. Sekarang kamu sudah mempunyai tatakan gelas dengan desain sendiri.
Klip Binder untuk Mengatur Kabel

Kalau kamu mempunyai banyak gadget seperti PSP, Tablet, Smartphone dan sebagainya yang tergeletak di meja. Mungkin kamu juga banyak kabel yang berceceran di bawah lantai. Tentu ini sangat membayakan, bisa saja kabel tersebut terlindan oleh kursi atau kamu tersandung oleh karenanya. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan klip kertas yang besar. Dengan memasukkan kepala kabel ke pegangan klip dan menjepitkan klik ke samping meja. Ini akan membantu kamu dalam menata dan juga dapat dengan mudah untuk menemukan kabel yang kamu butuhkan.

Case Tape untuk Merapikan Kabel

Kamu mempunyai banyak case tape yang tergelatak dan tak kamu gunakan lagi? PG mempunyai ide kalau kamu bisa menjadikan case tape itu sebagai tempat untuk merapikan kabel, misalkan saja headset atau kabel USB. Ini akan sangat berguna apalagi ketika kamu berpergian, kabel-kabel kecil tersebut tentu akan tertata rapi.
Klip Bungkus Roti untuk Menandai Kabel

Jika kamu tadi menggunakan Klip Binder untuk mengatur kabel. Kini PG punya saran yang bagus lagi, kamu bisa menggunakan klip bungkus roti yang sudah tidak terpakai menjadikannya sebagai penanda dari kabel. Jika kamu mempunyai kabel yang terlalu banyak dikomputer, kamu bisa menadainya menggunakan tips dan trik PG ini.

Klik Bungkus Roti untuk Memperbaiki Sandal

Ya biasanya sandal japit memang mudah rusak di bagian depanya, lubahnya akan semakin besar dan akan membuat bagian tengahnya keluar. Sehingga sandal tidak bisa digunakan kembali, namun kamu bisa menggunakan klip bungkus roti untuk mengatasinya loh. Caranya dengan mengaitkan bagian tengah dengan klip bungkus roti, dengan begini bagian tengah sandal tidak akan lepas lagi.
Botol Bekas untuk Wadah Charge Ponsel

Colokan listrik kamu jauh berada dari jangkauan meja? Ingin mengecharge ponsel namun tidak mungkin menaruhnya di bawah lantai? Kamu bisa menggunakan botol bekas untuk mengechargenya, caranya dengan memotong bagian atas dari botol kemudian melubanginya sedikit, maka kamu sudah dapat menggunakannya untuk charge.
Rol Toilet untuk Speaker

Selain menggunakan mangkuk kamu juga dapat menggunakan rol toilet untuk dapat memperbesar suara speaker yang ada. Caranya dengan melubangi bagian rol toilet sesuai dengan lebar dari tempat speaker di ponsel kamu. Kemudian untuk penyangganya, kamu bisa menggunakan pin.
Klip Kertas untuk Penyangga Keyboard

Kaki-kaki keyboard kamu patah? Tidak nyaman menggunakannya? Kamu bisa menggunakan klip kertas untuk mengatasinya. Caranya dengan melepaskan pegangan klip kertas, kemudian masukkan pegangan klip kertas ke kaki keyboard yang patah. Sekarang masalah kamu sudah teratasi.
Sumber: pusatgratis.com
Kamis, 15 Agustus 2013
Sword & Plough Memperkerjakan Veteran Mengubah Surplus Militer menjadi Tas
bekerja
12.38
bahan daur ulang surplus militer
,
Ekonomi Hijau
,
Emily Nunez
,
Gaya Hidup
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
,
Sword Plough
,
tas daur ulang
Tidak ada komentar
:
Lahir di Westpoint di keluarga militer, penemu Sword & Plough Besty and Emily Nunez memiliki memori memperhatikan ayah mereka memimpin bataliyon pagi hari berlari dan berbagi makan malam Thanksgiving dengan ratusan tentara. Bercermin dari pengalaman masa kecil mereka ketika memasuki bangku kuliah, keduanya mencari jalan untuk membawa pengalaman veteran ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengubah kain surplus militer ke dalam tas, tidak hanya berkontribusi terhadap para veteran yang melayani negeri namun juga mengurangi dampak lingkungan.
Sebagai salah satu anggota ROTC yang belajar di Middlebury College di Vermont, Emily Nunez merasa sulit untuk berhubungan dengan teman-teman sekelasnya mengenai komitmennya kepada militer. Dalam upaya untuk menjembatani kesenjangan antara anggota layanan dan masyarakat, Nunezes mendirikan Sword & Plough pada tahun 2012 setelah kembali ke Middlebury setelah menghadiri Sekolah Angkatan Darat Airborne AS.
Sword & Plough melihat dedikasi terhadap lingkungan sebagai cermin untuk pekerjaan mereka dengan militer.
"... Siklus hidup bahan kami meniru transisi veteran militer ke lingkungan sipil. Surplus bahan yang pernah digunakan untuk keperluan pertahanan telah dibentuk menjadi produk sipil. Banyak bahan militer yang berkualitas, termasuk daya tahan dan kekuatan, telah diawetkan. Pendukung produk kami bangga untuk membawa keputusan kami untuk memproduksi di Amerika Serikat tidak pernah mempertanyakan manfaat lingkungan dan sosial. Hal ini secara jelas mendukung ekonomi AS melalui usaha kami dengan menciptakan lapangan kerja, dan sebanyak mungkin, pekerjaan bagi veteran. Manufaktur di Amerika Serikat juga mendukung misi lingkungan kita dengan mengurangi emisi karbon. "
Fabrikasi, serta semua bahan, yang bersumber di dalam negeri, dengan 85 persen dari setiap tas dibuat dari bahan Surplus militer. Perusahaan menyumbang 10 persen saja pendapatan organisasi nirlaba veteran, dan kemasan yang terbuat dari 100 persen kertas daur ulang. Sword & Plough juga berencana untuk menggabungkan kulit vegan ke dalam desain masa depan, dan bangga untuk menghemat ribuan pound tekstil dari memasuki tempat pembuangan sampah setiap tahun.
As tough as the men and women who serve in the armed forces, the bags reflect the utilitarian function of military bags while also appearing contemporary and rugged. The messenger bags, totes, and rucksacks sewn by veterans help provide work for retired soldiers, further the movement towards sustainable fashion, and promotes understanding between members of a community.
Sekuat pria dan wanita yang bertugas di angkatan bersenjata, tas mereka mencerminkan fungsi utilitarian tas militer sementara juga muncul kesan kontemporer dan kasar. Para tas jenis messenger, tas jinjing, dan ransel dijahit oleh para veteran membantu memberikan pekerjaan bagi pensiunan tentara, lebih lanjut pergerakan menuju secara berkelanjutan, dan mempromosikan pemahaman antara anggota komunitas.
Source: ecouterre.com
Senin, 12 Agustus 2013
10 Barang Tak Pernah Tahu Apakah Dapat Didaur Ulang

Beberapa barang dibawah ini masih dipertanyakan apakah bisa didaur ulang atau tidak. Mari kita periksa satu per satu.
1. TV, telepon dan Komputer bekas
Tahukan Anda, Emas, tembaga, platina dan paladium semuanya adalah logam berharga yang terbuang ketika mengirim TV, telepon dan komputer tua ke tempat sampah. Siapa bilang sampah tidak berharga?
2. CD, disket dan flaskdisk
Cepatnya perkembangan jaman membuat alat-alat penyimpanan elektronik ini juga akhirnya nanti menjadi sampah. Bisa didaur ulang menjadi kerajinan yang unik.
3. Rambut
Rambut manusia adalah kompos dan didaur ulang. Rambut dari sikat rambut atau bulu dari hewan peliharaan Anda penuh nitrogen berguna yang dapat dilemparkan ke dalam tumpukan kompos.
4. Cottonbud
Kapas juga pakan untuk kompos sampah. Kapas bola, penyeka kapas (asalkan gagangnya yang terbuat dari karton), serat dari pengering dan kapas robek bahkan lama dan pakaian wol semua bisa pergi ke tempat sampah kompos.
5. Crayon
Nasional Crayon Recycle Program telah dialihkan lebih dari 47.000 pon krayon dari tempat pembuangan sampah. Perusahaan ini memiliki drop-off sampah nasional dan pilihan surat-kembali. Program ini menerima krayon yang tidak diinginkan dan rusak untuk daur ulang menjadi krayon baru.
6. Papan surfing
Mendaur ulang semua papan selancar dan papan selancar bahan limbah manufaktur menjadi berbagai produk termasuk aspal dan beton untuk paving jalan kota.
7. Kunci
Kita semua memiliki laci penuh kunci lain-lain, tetapi Anda tidak perlu melemparkan mereka di tempat sampah. Mereka terbuat dari logam berharga.
8. Baterai isi ulang
Sementara sembilan negara telah lulus hukum melarang baterai isi ulang dari tempat pembuangan sampah, New York City dan negara bagian California telah lulus hanya hukum yang mengharuskan produsen mengambil kembali program. Ini termasuk baterai untuk ponsel, laptop dan perangkat elektronik lainnya.
9. Bola golf
Kebanyakan bola golf dibuat dalam dua atau tiga bagian. Sebuah bola dua potong terbuat dari karet dan plastik, dan sebagian besar digunakan oleh pegolf kasual.
10. Trofi
Trofi sebagai tanda penghargaan saat ini masih belum diketahui apakah bisa didaur ulang atau tidak. Bila bahan trofi mengandung mineral berharga tentunya dapat didaur ulang.
Beberapa barang diatas, untuk saat ini harus dikumpulkan atau diperlakukan dengan treatment khusus, tidak seperti barang/samaph daur ulang pada umumnya.
Sumber: earth911.com, detik.com, berbagai sumber
Rabu, 07 Agustus 2013
Laju Kendaraan Pemudik Terhambat Tumpukan Sampah Pasar Cikupa
bekerja
11.14
Limbah
,
Lingkungan
,
manajemen sampah
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
perjalanan mudik
,
Sampah
,
Transportasi
,
tumpukan sampah
Tidak ada komentar
:

Tumpukan sampah dari pedagang di Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, menghambat laju kendaraan pemudik yang akan mengarah ke Serang.
Sampah yang sebagian besar dari pedagang sayur masyur di pasar Cikupa, diletakkan di bahu jalan hingga menggunung.
Akibatnya, Jalan Raya Serang yang mengarah dari Tangerang menuju Serang, tertutup timbunan sampah pedagang.
Jalan dua jalur itu pun hanya bisa dilalui satu jalur dan menyebabkan kemacetan.
"Di sini tidak ada bak sampah. Pedagang memang sudah terbiasa membuang di jalan dan nantinya ada petugas yang mengangkut," kata Muslim pedagang sayuran di pasar Cikupa.
Ia mengakui, timbunan sampah tersebut menghambat laju kendaraan. "Sudah biasa begini. Kalau didepan pasar Cikupa memang selalu macet. Karena sebagian jalan digunakan tempat pembuangan sampah dan adanya pasar tumpah," tambah Cecep.
Timbunan sampah pasar Cikupa biasanya terjadi saat pagi dan malam hari usai kegiatan jual beli. Waktu tersebut bersamaan dengan pemudik yang melintas terutama pemudik sepeda motor.
"Harapan kami adalah agar timbunan sampah dapat diatasi. Karena, selain menghambat, hal tersebut pun merusak pemandangan," kata Yusuf, salah satu pemudik dari wilayah Bitung yang menuju Rangkas dengan menggunakan sepeda motor.
Sebelumnya, Kapolres Kota Tangerang, Kombespol Irfing Jaya menuturkan ada tiga titik pasar tumpah yang patut diwaspadai pemudik.
Ketiga titik tersebut yakni di Jalan Raya Cikupa atau pasar Cikupa, Pasar Balaraja dan Pasar Jayanti yang mendekati perbatasan Kabupaten Serang.
Untuk mengantisipasinya, Kepolisian bersama personel dari Dishub, TNI dan Satpol PP yang berjumlah 340 personil akan ditempatkan di titik pasar tumpah tersebut dan titik lainnya.
Sumber: http://ramadhan.antaranews.com/berita/389329/laju-kendaraan-pemudik-terhambat-tumpukan-sampah-pasar-cikupa
Sabtu, 03 Agustus 2013
Meraup Pahala dengan Sampah

Di bulan Ramadan ini umat Muslimin di Indonesia dianjurkan untuk melakukan kegiatan ibadah sebanyak-banyaknya. Ibadah bila diartikan secara luas maka hal ini tidak hanya mencakup sholat, puasa, zakat saja, namun bisa kita maknai dalam kehidupan keseharian, misalnya terkait dengan sikap kita terhadap sampah.
Sampah bisa menjadi sarana pahala kita di bulan Ramadan. Bagaimana caranya?
Paling dasar adalah menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah. Masyarakat Indonesia belum semuanya sadar pentingnya kebersihan lingkungan. Meskipun sangat mengenal "kebersihan sebagaian dari iman", namun implementasi dalam kehidupan sehari hari masih jauh dari yang diyakini. Meskipun semakin banyak masyaarakat Indonesia yang terekspos terhadap pendidikan, sikap mental "buang sampah sembarangan" masih banyak terlihat di mana-mana.
Bagaimana dengan kontribusi kita sebagai anggota masyarakat yang sadar? Cara yang paling mudah tetunya mulai dari diri sendiri. Mulai membersihkan sampah yang berserakan di mana saja dan kapan saja kita bisa di lingkungan sekitar kita. Akan lebih baik apabila sampah tersebut juga sudah langsung sudah terpilah berdasarkan jenisnya (sampah organik, sampah yang memiliki nilai ekonomi dan sampah yang tidak bisa diapa-apakan lagi). Juga menahan diri untuk buang sampah sembarangan, simpan sampah kita sampai menemukan tempat sampah.
Kedua, mengelola sampah agar lebih produktif dan bermanfaat bagi kita. Cek juga di sekitar lingkungan kita, apakah terdapat bank sampah, kelompok kota atau bahkan kelompok masjid yang menerima sadaqah sampah. Sampah-sampah yang masih bisa dijual dapat kita kumpulkan dan kita serahkan ke sana. Beberapa kota di Indonesia sudah mulai menginisiatifkan sadaqah sampah dan pengelolaan gas metan sampah, Di Kota Pekalongan ini, pemerintah dan masyarakat membantu mengorganisir dan mengelola sadaqah sampah yang mana nantinya dana ini untuk keperluan sosial bersama. Ide yang bagus bukan?
Di Kota Malang selain terdapat bank sampah dan mekanisme sadaqah sampah, juga mulai mengelola gas metan dari sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) untuk energi memasak masyarakat sekitar, digunakan untuk memasak dan sedang taraf percobaan energi bagi sepeda motor. Atas prestasinya ini Kota Malang dianugerahi Adipura Kencana.
Mari kita ikut berkontribusi dan meraup pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan ini.
Sumber: berbagai sumber
Rabu, 15 Mei 2013
Ide Modifikasi Limbah Elektronik
bekerja
20.07
daur ulang
,
Limbah
,
limbah elektronik
,
Lingkungan
,
Sampah
,
sampah elektronik
Tidak ada komentar
:
Berapa banyak elektronik lama berdebu gudang Anda? Jika sebelumnya Anda tidak tahu apa yang akan dilakukan terhadap benda-benda ini, sekarang Anda dapat mendaur ulang gadget usang Anda. Banyak cara kreatif untuk upcycle semua sampah buangan elektronik seperti beberapa contoh dibawah ini.
1. Lampu meja dari kamera tua

Apabila Anda baru saja upgrade ke DSLR baru yang mewah, jangan biarkan kamera lama Anda mengumpulkan debu di belakang lemari! Proyek cerdas dari Kootoyoo blogger Kirsty akan membantu Anda mengubah kamera SLR film yang jarang digunakan menjadi lampu meja eye-catching dan menarik untuk rumah atau kantor Anda.
2. Komputer Tanaman

Siapa dapat mengira komputer lama dan tanaman bisa menjadi karya yang menarik. Tapi bagaimana dengan PC tanaman yang masih bekerja? Dalam proyek Komputer Bio nya, Total Geekdom blogger Mike Schropp berhasil mengubah komputer lama menjadi komputer tanaman sementara tetap mempertahankan fungsionalitas. "Saya telah tertarik untuk bekerja pada proyek yang akan menggabungkan sesuatu yang berbasis teknologi dengan sesuatu yang organik," kata Schropp mengenai proyeknya. "Mencampur dua elemen menggelitik saya." untuk mengambil hal-hal langkah lebih lanjut, desain Schropp sebenarnya menggunakan panas dari komputer untuk menghangatkan tanah dan bantuan perkecambahan dan pertumbuhan. Tidak terlalu buruk untuk sebuah proyek yang hanya biaya tinkerer tech sekitar $ 10.
3. Rumah peliharaan kesayangan dari TV konsol

Setelah menciptakan konsol TV lama sebesar $ 4 di Habitat for Humanity Restore setempat, Fried Okra blogger Adrian Mix memutuskan untuk memberi TV ini menemukan kehidupan baru. Dengan sedikit operasi teknologi, baru lapisan cat dan beberapa bantal , TV bergaya kuno ini berubah menjadi rumah baru untuk teman berkaki empat milik Adrian. Sangat kreatif!
Sumber:earth911.com
1. Lampu meja dari kamera tua

Apabila Anda baru saja upgrade ke DSLR baru yang mewah, jangan biarkan kamera lama Anda mengumpulkan debu di belakang lemari! Proyek cerdas dari Kootoyoo blogger Kirsty akan membantu Anda mengubah kamera SLR film yang jarang digunakan menjadi lampu meja eye-catching dan menarik untuk rumah atau kantor Anda.
2. Komputer Tanaman

Siapa dapat mengira komputer lama dan tanaman bisa menjadi karya yang menarik. Tapi bagaimana dengan PC tanaman yang masih bekerja? Dalam proyek Komputer Bio nya, Total Geekdom blogger Mike Schropp berhasil mengubah komputer lama menjadi komputer tanaman sementara tetap mempertahankan fungsionalitas. "Saya telah tertarik untuk bekerja pada proyek yang akan menggabungkan sesuatu yang berbasis teknologi dengan sesuatu yang organik," kata Schropp mengenai proyeknya. "Mencampur dua elemen menggelitik saya." untuk mengambil hal-hal langkah lebih lanjut, desain Schropp sebenarnya menggunakan panas dari komputer untuk menghangatkan tanah dan bantuan perkecambahan dan pertumbuhan. Tidak terlalu buruk untuk sebuah proyek yang hanya biaya tinkerer tech sekitar $ 10.
3. Rumah peliharaan kesayangan dari TV konsol

Setelah menciptakan konsol TV lama sebesar $ 4 di Habitat for Humanity Restore setempat, Fried Okra blogger Adrian Mix memutuskan untuk memberi TV ini menemukan kehidupan baru. Dengan sedikit operasi teknologi, baru lapisan cat dan beberapa bantal , TV bergaya kuno ini berubah menjadi rumah baru untuk teman berkaki empat milik Adrian. Sangat kreatif!
Sumber:earth911.com
Selasa, 30 April 2013
Tidak Semua Kota Kabupaten di Indonesia memiliki Bank Sampah
bekerja
11.56
Ekonomi Hijau
,
Indonesia
,
japan
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
,
Singapore
,
Super Depo
Tidak ada komentar
:

Tidak semua kabupaten dan kota di Indonesia memiliki bank sampah, menurut Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Balthasar Kambuaya.
"Ini belum menyebar secara merata belum. Bank sampah saat ini, hanya 55 kabupaten dan kota telah ditetapkan. Banyak yang belum memiliki bank-bank tersebut ," kata Menteri Kambuaya di Jakarta, Jumat ketika meresmikan "Super Depo" Bank sampah di kawasan Sutorejo.
Menurut data lingkungan kementerian, sampai dengan Desember 2012, ada 1.136 bank sampah di 55 kabupaten dan kota 17 provinsi, melibatkan lebih dari 29.203 pekerja dan dengan omset senilai lebih dari Rp15 miliar.
Pemerintah telah mendorong semua pemerintah daerah untuk mendirikan bank sampah karena sampah atau sampah telah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi kota-kota di seluruh dunia, katanya.
Jika sampah atau sampah dikelola dengan baik, volume dapat dikurangi hingga 50 persen. "Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," kata menteri.
Pemulung tidak akan kehilangan pekerjaan mereka dengan kehadiran bank sampah, sebenarnya mereka diberi pelatihan pengolahan limbah sehingga mereka bisa berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah.
"Mereka menjadi lebih bersih dan dapat menerima penghasilan tambahan," katanya.
Menteri mengatakan kepada walikota Surabaya bahwa kota harus menjadi pusat pelatihan pengolahan limbah karena Surabaya memiliki teknologi baru untuk itu.
Surabaya telah membentuk kerjasama sister city dengan kota Ketakyushu Jepang yang telah memberikan teknologi modern untuk pengolahan limbah di" Super Depo "bank sampah di Sukorejo dan daerah Keputih.
Beberapa negara asing seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura telah menjalin kerjasama dalam pengelolaan limbah dan air dengan Indonesia.
Pengelolaan sampah saat ini diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah diperkuat Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
Sumber: antaranews.com
Sabtu, 20 April 2013
Kontruksi Daur Ulang vs Keuntungan Ekonomis
bekerja
16.50
firma arsitektur
,
Gaya Hidup
,
keuntungan ekonomi
,
kontruksi daurulang
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Perusahaan Belanda 2012Architecten
,
perusahaan hijau
,
perusahaan ramah lingkungan
,
Sampah
Tidak ada komentar
:
Proyek konstruksi daur ulang atau dengan bahan sampah merupakan konsep yang saat ini berkembang karena tidak hanya memiliki hasil yang secara lingkungan positif dan secara ekonomis masuk akal. Perusahaan dunia menggunakan konsep daur ulang sebagai dasar operasi proyek dan menuai hasilnya. Melihat potensi nyata barang daur ulang dan bahan tidak hanya dalam hal konstruksi, tetapi juga dalam hal arsitektur.
Perusahaan Belanda 2012Architecten, berlokasi di luar Rotterdam, diberikan label perusahaan 'arsitektur sampah', meskipun dalam kasus mereka, deskripsi ini merupakan pujian. Ideologi arsitektur mereka yang berbeda yang berfokus pada berbagai praktik desain yang berkelanjutan dan hijau, adalah mendapatkan pujian luas untuk inovasi dan kepandaian mereka.
Ideologi ini meliputi landasan dasar bahwa semua perkembangan yang dilakukan oleh perusahaan benar-benar terbuat dari bahan digunakan kembali atau didaur ulang, yang dikenal sebagai 'superuse'.

"Salah satu konsep pertama kami adalah 'superuse' dan berurusan dengan bahan limbah, selain daur ulang," kata arsitek Jan Jongert.
Konsep ini bergantung lebih dari secara sederhana bahan digunakan kembali, bahan menentukan benar dan mendikte pembentukan arsitektur dan estetika proyek secara keseluruhan.
"Materi yang mempengaruhi desain, desain mempengaruhi apa yang kita mencoba temukan," kata Jongert.
Proses merancang dengan dan untuk bahan menciptakan desain simbiosis dan konstruksi proses yang sangat unik dan hampir. 2012Architecten mengungkapkan bahwa proses perkembangan keseluruhan adalah secara organik, tumbuh dengan pikiran sendiri tergantung pada bahan - dan inspirasi - dibawa oleh tim desain .
Namun, menggunakan kembali dan daur ulang unsur materi bukanlah satu-satunya kunci konsep 'superuse'.

Kedekatan bahan juga merupakan komponen penting dari proses pembangunan untuk arsitek, karena aspek keberlanjutan jauh lebih tinggi dari bahan lokal ditemukan, baik dari aspek sosial yang berkelanjutan dan dalam kaitannya dengan pengurangan biaya perjalanan karbon.
Sebuah 'peta panen,' yang menguraikan sumber bahan potensial dekat dengan pengembangan lokasi pembangunan digunakan untuk menemukan bahan, hampir memulai proses desain melalui inspirasi yang diperoleh dengan menciptakan sarana revisualisasi dan menggunakan kembali temuan yang tidak mereka diinginkan.
Arsitek memilih dan desain dengan bahan yang cocok dengan fungsi bangunan di samping bentuknya. Contoh dari hal ini mencakup pembangunan yang perusahaan arsitektur melakukan dalam untuk WORM, lembaga avant-garde untuk rekreasi terletak di negara asal mereka. dalam salah satu aspek dari desain, tim menerapkan penggunaan kursi pesawat daur ulang ke dalam pengembangan bioskop. Kursi pesawat yang dibuat untuk duduk dalam waktu lama, dan mengubah fungsi yang pas untuk kursi bioskop.
Bahan yang tidak dibuat kembali, namuan diberikan tujuan/fungsi baru ke setiap aspek bahkan pada proyek yang paling bergaya , termasuk pembangunan rumah Villa Welpeloo di mana terdapat pengingat material asli. Dalam kasus proyek Welpeloo, ini pengingat termasuk menemukan billboard tersisa di laci dapur interior.

Ideologi seperti ini benar-benar menyoroti aspek yang paling luar biasa dari desain yang berkelanjutan - kepandaian dalam pengolahan. Penggabungan prinsip berkelanjutan tidak harus membatasi kebebasan arsitektur. Bahkan, lebih sering daripada tidak, ini membuktikan mengakibatkan inovasi dan prestasi arsitektur yang unik dalam sejarah industri panjang arsitektur dan konstruksi.
Sumber: designbuildsource.com.au
Perusahaan Belanda 2012Architecten, berlokasi di luar Rotterdam, diberikan label perusahaan 'arsitektur sampah', meskipun dalam kasus mereka, deskripsi ini merupakan pujian. Ideologi arsitektur mereka yang berbeda yang berfokus pada berbagai praktik desain yang berkelanjutan dan hijau, adalah mendapatkan pujian luas untuk inovasi dan kepandaian mereka.
Ideologi ini meliputi landasan dasar bahwa semua perkembangan yang dilakukan oleh perusahaan benar-benar terbuat dari bahan digunakan kembali atau didaur ulang, yang dikenal sebagai 'superuse'.

"Salah satu konsep pertama kami adalah 'superuse' dan berurusan dengan bahan limbah, selain daur ulang," kata arsitek Jan Jongert.
Konsep ini bergantung lebih dari secara sederhana bahan digunakan kembali, bahan menentukan benar dan mendikte pembentukan arsitektur dan estetika proyek secara keseluruhan.
"Materi yang mempengaruhi desain, desain mempengaruhi apa yang kita mencoba temukan," kata Jongert.
Proses merancang dengan dan untuk bahan menciptakan desain simbiosis dan konstruksi proses yang sangat unik dan hampir. 2012Architecten mengungkapkan bahwa proses perkembangan keseluruhan adalah secara organik, tumbuh dengan pikiran sendiri tergantung pada bahan - dan inspirasi - dibawa oleh tim desain .
Namun, menggunakan kembali dan daur ulang unsur materi bukanlah satu-satunya kunci konsep 'superuse'.

Kedekatan bahan juga merupakan komponen penting dari proses pembangunan untuk arsitek, karena aspek keberlanjutan jauh lebih tinggi dari bahan lokal ditemukan, baik dari aspek sosial yang berkelanjutan dan dalam kaitannya dengan pengurangan biaya perjalanan karbon.
Sebuah 'peta panen,' yang menguraikan sumber bahan potensial dekat dengan pengembangan lokasi pembangunan digunakan untuk menemukan bahan, hampir memulai proses desain melalui inspirasi yang diperoleh dengan menciptakan sarana revisualisasi dan menggunakan kembali temuan yang tidak mereka diinginkan.
Arsitek memilih dan desain dengan bahan yang cocok dengan fungsi bangunan di samping bentuknya. Contoh dari hal ini mencakup pembangunan yang perusahaan arsitektur melakukan dalam untuk WORM, lembaga avant-garde untuk rekreasi terletak di negara asal mereka. dalam salah satu aspek dari desain, tim menerapkan penggunaan kursi pesawat daur ulang ke dalam pengembangan bioskop. Kursi pesawat yang dibuat untuk duduk dalam waktu lama, dan mengubah fungsi yang pas untuk kursi bioskop.
Bahan yang tidak dibuat kembali, namuan diberikan tujuan/fungsi baru ke setiap aspek bahkan pada proyek yang paling bergaya , termasuk pembangunan rumah Villa Welpeloo di mana terdapat pengingat material asli. Dalam kasus proyek Welpeloo, ini pengingat termasuk menemukan billboard tersisa di laci dapur interior.

Ideologi seperti ini benar-benar menyoroti aspek yang paling luar biasa dari desain yang berkelanjutan - kepandaian dalam pengolahan. Penggabungan prinsip berkelanjutan tidak harus membatasi kebebasan arsitektur. Bahkan, lebih sering daripada tidak, ini membuktikan mengakibatkan inovasi dan prestasi arsitektur yang unik dalam sejarah industri panjang arsitektur dan konstruksi.
Sumber: designbuildsource.com.au
Jumat, 12 April 2013
Daur Ulang Bangunan Bersejarah
bekerja
11.16
daur ulang bangunan bersejarah
,
Ekonomi Hijau
,
Energi
,
fungsi baru bangunan bersejarah
,
Limbah
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Perubahan Iklim
,
Sampah
Tidak ada komentar
:
Dilaporkan Media Bisnis Medan 25 Maret yang lalu bahwa kondisi bangunan-bangunan bersejarah di Medan kini memasuki masa kritis. Bagaimana tidak, hingga saat ini sekira 50% warisan budaya tersebut telah lenyap. Kalah dengan semangat bisnis pengusaha di Medan. Kesawan, salah satu wilayah gedung bersejarah di Medan, contohnya. Terakhir, Gedung Sjarekat Tapanoeli yang sarat nilai historis, sudah rata dengan tanah.
Setiap bangunan yang digunakan kembali adalah mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah akhir. Penggunaan kembali atau daur ulang bangunan juga menghemat energi yang akan dikeluarkan dan gas rumah kaca yang dipancarkan selama pembongkaran, pembersihan site dan konstruksi. Telah dilaporkan oleh Masonry Heater Association of America bahwa energi yang dibutuhkan untuk membangun gedung baru secara kasar setara dengan energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya selama 40 tahun! Dalam era meningkatnya biaya energi, kekhawatiran tentang perubahan iklim, dan persediaan menyusut sumber daya alam, isu-isu ini adalah pertimbangan penting.
Tapi alasan yang lebih kuat untuk menggunakan kembali bangunan bersejarah adalah kontribusi yang telah diberikan dari sisi budaya dan sosial pembangunan. Tempat bersejarah sering landmark yang paling dikenal di masyarakat, membangkitkan kenangan pribadi dan perasaan bangga, dan juga menjadi hubungan yang nyata dengan masa lalu dan komponen tak tergantikan sejarah kolektif dan identitas masyarakat.
Sumber: berbagai sumber
Padahal, gedung Sjarekat Tapanoeli menjadi saksi bisu perjuangan pers pada masa-masa penjajahan Belanda silam. Belum jelas, pihak mana dan untuk kepentingan apa aset budaya tersebut dirubuhkan. Satu yang pasti, bangunan itu telah rata dengan tanah.Pengamat Sejarah dari Unimed, Ichwan Azhari mengatakan, saat ini memang masih sekira 50% bangunan bersejarah yang tersisa. "Tapi kita harus ingat, dalam waktu dekat bangunan bersejarah di Medan akan tersisa 20% jika keadaan seperti ini terus berlangsung," katanya.Maklum, saat ini, banyak bangunan bersejarah yang disulap atau dihancurkan menjadi tempat bisnis, perkantoran dan lainnya. "Hanya orang bodoh yang mau membenturkan masalah budaya dengan bisnis, padahal keduanya bisa bersinergi untuk meningkatkan kualitas masing-masing sisi," tegasnya.
Keadaan ini di Indonesia sepertinya tidak hanya terjadi di Kota Medan saja, namun juga di kota-kota lain di Indonesia. Banyak bangunan tua bersejarah yang arsitekturnya menarik dibiarkan terbengkalai, atau bahkan dihancurkan karena dinilai tidak 'kuno' dan ketinggalan jaman. Padahal ada solusi untuk menengahi hal ini. Salah satunya adalah memberikan fungsi baru bangunan bersejarah ini. Banyak sekali contoh alih fungsi bangunan bersejarah yang dibuah menjadi fungsi baru dan sukses, bahkan menjadi tempat tujuan pariwisata dan daya tarik kota. Salah satu contohnya adalah Kota Paris yang banyak mempertahankan bangunan tuanya dan malah menjadi daya tarik wisata. Salah satu bangunan tua bersejarah yang mengalami banyak fungsi perubahan di Kota Paris, Musee D'orsay. Pada awalnya dibangun tahun 1898 dan 1900 untuk stasiun kereta, pada masa perang menjadi tempat penyimpanan parsel, setelah perang menjadi stasiun bagi tahan perang, menjadi lokasi syuting berbagai film dan hingga saat ini menjadi galeri. Kota Paris tanpa bangunan-bangunan tua bersejarah tidak akan menjadi tempat yang menarik.
Bangunan bersejarah dengan fungsi baru dan modern
Dari sudut pandang ekonomi, menggunakan kembali bangunan bersejarah masuk akal. Rehabilitasi bangunan yang sudah ada biasanya lebih murah dibandingkan membangun yang baru. Bahkan, merehabilitasi bangunan dapat biaya hingga 12% kurang dari bangunan baru. Fakta bahwa proyek yang melibatkan bangunan bersejarah sering menarik swasta dan investasi publik seharusnya tidak mengejutkan. Bangunan bersejarah cenderung memiliki bahan-bahan berkualitas tinggi dan lokasi yang baik dan, sebagai hasilnya, memiliki lebih tinggi dari nilai jual rata-rata, bahkan selama periode depresi di pasar.
Setiap bangunan yang digunakan kembali adalah mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah akhir. Penggunaan kembali atau daur ulang bangunan juga menghemat energi yang akan dikeluarkan dan gas rumah kaca yang dipancarkan selama pembongkaran, pembersihan site dan konstruksi. Telah dilaporkan oleh Masonry Heater Association of America bahwa energi yang dibutuhkan untuk membangun gedung baru secara kasar setara dengan energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya selama 40 tahun! Dalam era meningkatnya biaya energi, kekhawatiran tentang perubahan iklim, dan persediaan menyusut sumber daya alam, isu-isu ini adalah pertimbangan penting.
Tapi alasan yang lebih kuat untuk menggunakan kembali bangunan bersejarah adalah kontribusi yang telah diberikan dari sisi budaya dan sosial pembangunan. Tempat bersejarah sering landmark yang paling dikenal di masyarakat, membangkitkan kenangan pribadi dan perasaan bangga, dan juga menjadi hubungan yang nyata dengan masa lalu dan komponen tak tergantikan sejarah kolektif dan identitas masyarakat.
Sumber: berbagai sumber
Rabu, 10 April 2013
Bahan Bangunan Daur Ulang
bekerja
10.45
bahan bangunan daur ulang
,
ban
,
kaca
,
Konservasi Alam
,
kontainer
,
Limbah
,
Lingkungan
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
Tidak ada komentar
:

Material yang berasal dari sampah dapat digunakan untuk struktur baru, mualia dari gaya yang sederhana hingga elegan, bergantung dengan konsep dan kreativitas perancangnya. Berikut ini adalah contoh penerapan bahan bangunan dari sampah untuk bangunan yang termasuk
Botol dan Kaleng
Botol dan kaleng yang dibuang bisa menjadi material bangunan rumah. Kaleng tomat diratakan dan diubah menjadi ubin eksterior pelindung di rumah gunung di Patagonia, dan satu juta botol bir coklat dan hijau dibentuk menjadi sebuah kuil Buddha di Thailand. . Kaleng dipotong dan diterapkan pada hampir setiap permukaan, digunakan sebagai dinding, trim dekoratif dan pagar. Botol plastik yang digunakan untuk membangun sekolah di San Pablo, Filipina, menghasilkan struktur yang tiga kali lebih kuat dari beton. Di Indonesia, kediaman aristek Ridwan Kamil terbuat dari botol yang desainnya menarik dan elegan.
Kontainer
Kompak, dapat disusun dan mudah ditemukan di seluruh dunia, kontainer merupakan bahan yang ideal untuk membangun rumah dan bangunan lainnya. Kontainer ditinggalkan di galangan kapal setelah digunakan dalam jangka pendek 5 tahun, dan bahan ini dapat dirubah ke bangunan, rumah-rumah kecil dan besar.

Ban
Ban adalah komponen bangunan utama rumah ekologis yang dikenal sebagai 'earthships'. Rumah-rumah ini umum ditemukan di padang pasir Amerika Serikat, juga ideal sebagai perumahan murah di negara-negara dunia ketiga. Ketersediaan ban berlimpah dan, bila dikemas dengan lumpur, menyediakan massa termal untuk mengatur suhu internal gedung. Ban juga sering diplester dengan campuran lumpur. Dibawah ini merupakan sebuah sekolah di konstruksi di Guatemala, yang kedua menggambarkan dinding di earthship Virginia. Gambar ketiga menggambarkan bagaimana ban telah digunakan untuk membuat kuat, rumah murah di dilanda gempa Haiti.

Palet Kayu
Tahukah Anda bahwa palet pengiriman sering terbuat dari kayu? Setelah digunakan untuk mengangkut beban berat, palet ini dibuang, tetapi kayu ini bisa digunakan untuk material bangunan rumah. Di Curacavi, Chili, rumah modern besar cladding-nya terbuat dari palet dicat putih, yang menyediakan pendinginan alami dan ventilasi, dan memasukkan cahaya. Palet yang tidak dirubah bahkan bisa digunakan sebagai bahan cepat dan murah untuk perumahan ketika terjadi bencana, digunakan untuk segala sesuatu dari dek depan ke dalam furnitur. Modular Paletten Haus, dirancang oleh dua mahasiswa dari Universitas Wina untuk kompetisi arsitektur berkelanjutan, modular dan hemat energi, para siswa mengerjakan dengan desain yang sama namun lebih kecil dengan biaya hanya $ 11 per meter persegi.

Kayu reklamasi
Kayu reklamasi dari berbagai sumber, termasuk kayu yang digunakan untuk struktur yang dihancurkan dapat menambahkan karakter dan rasa sejarah ke rumah, apakah itu digunakan sebagai aksen di antara bahan yang lebih modern atau sebagai acara utama. 'Treehouse of Hyeres', kiri atas, terbuat dari kayu dan benda-benda yang ditemukan dan jelas gaya pedesaan, kayu reklamasi masih mempertahankan berbagai nuansa warna dan cat. Kayu reklamasi membentuk struktur inti dari sebuah rumah yang difinishing dengan efek pucat dan kayu baru untuk kontras yang indah. Rumah ketiga, juga terbuat dari kayu baru dan bekas campuran dan mendapatkan efek yang sama.

Batu
Batu tulis dari bangunan tidak lagi digunakan direklamasi untuk atap dan fasad utara Ty Pren tinggal di Wales Selatan (atas). Sebuah runtuh villa batu di Portugal dibangun kembali, blok batu waktu yang dikenakan disandingkan dengan kayu yang baru dan kaca untuk tampilan modern, di negara villa mewah konversi oleh Manuel Ribeiro. Kelebihan bahan batu dapat diukir kembali ke batu bata baru. Arsitek Inggris John Pawson menggunakan batu reklamasi untuk membuat The House of Stone di Milan, nampak seperti baru.

Sumber: webecoist.momtastic.com
Jumat, 22 Maret 2013
Material Bangunan Alternatif: Kontainer
bekerja
05.31
Gaya Hidup
,
kontainer untuk rumah
,
Limbah
,
Lingkungan
,
material alternatif kontainer
,
Pembangunan Berkelanjutan
,
Sampah
1 komentar
:
Kontainer menjadi bahan bangunan alternatif yang menarik. Mulai dari rumah, apartmen, toko kecil, restoran, pos jaga dan masih banyak lagi. Di negara-negara maju, seperti Amerika, Jepang, Inggris dan negara lainnya menggunakan bahan ini untuk rumah. Mari kita bandingkan kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
Ada jutaan pengiriman kontainer kosong mengotori pelabuhan dunia. Dengan menggunakan kontainer untuk fungsi yang lain dapat memberikan kehidupan kedua. Keuntungannya bagi lingkungan pengurangan konsumsi energi dan selanjutnya bisa berkontribusi pada penurunan emisi rumah kaca.
Total biaya untuk bangunan yang menggunakan kontainer sebagai bahannya sangat bergantung pada jenis finishingnya. yang pasti diperkirakan jauh lebih rendah daripada menggunakan bahan bangunan konvensional. Sebagai gambaran, harga satu kontainer bekas panjang 12 meter adalah 30 juta rupiah. Diperkirakan untuk membuat satu rumah dengan bahan kontainer ini membutuhkan 4 buah kontainer (total biaya sebesar 120 juta). Jadi rumah bertingkat 2, lebar 4,8 m dan panjang 12 m kurang dari 200 juta.
Kontainer bersifat modular dan fleksbel. Kontainer dapat ditata dengan cara ditumpuk di atas satu sama lain atau berdampingan dan dimodifikasi bentuknya, sesuai dengan desain yang diinginkan untuk menciptakan ruangan yang lebih besar, dapat dihilangkan untuk menambah ruang interior rumah. Kontainer dapat diubah setiap saat di masa depan dengan cara yang cukup mudah dan cepat.
Kontainer dapat relatif mudah diangkut ke tempat lain. Kontainer dirancang untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, sehingga tidak akan menjadi masalah untuk membongkar dan memindahkannya ketempat baru. Kontainer dapat dengan mudah dipindah dan digeser.
Dari segi durabilitas, kontainer terbuat dari baja, sehingga tidak perlu takut akan kerusakaan yang diakibatkan oleh serangga.

Kekurangan
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahan kontainer memiliki banyak kelebihan diantaranya pada, kekuatana, durabilitas, ketersedian, fleksibel dan biaya yang murah. Menggunakan kontainer sepertinya menjadi alternatf untuk menggunakan energi yang lebih rendah, namun untuk membuat kontainer ini menjadi tempat yang nyaman, kemungkinan perubahan besar perlu dilakukan. Belum lagi rata-rata kontainer sebetulnya menghasilkan sampah yang berbahaya sebelum digunakan sebagai sebuah struktur. Perlakukan dan pengecekan perlu dilakukan sebelum menjadikan kontauner bagiand ari struktur bangunan.
Sumber: berbagai sumber
Senin, 18 Maret 2013
Sampah Plastik Terlihat Seperti Makhluk Lautan
bekerja
11.02
Kelautan
,
Laut
,
Limbah
,
limbah plastik di lautan
,
Lingkungan
,
Sampah
,
sampah plastik
5 komentar
:
Ratusan ribu kura-kura laut, paus dan binatang laut dan lebih dari 1 juta burung mati setiap tahun disebabkan oleh polusi di lautan dan makan atau terjebak dalam sampah di lautan. Hewan-hewan ini mengira sampah-sampah ini sebagai makanan. Sampah laut adalah limbah buatan manusia yang secara langsung atau tidak langsung dan yang dibuang ke lautan, sungai, dan perairan lainnya.
Setiap tahun, 10.000 elang remaja setiap tahun karena kelaparan di atol Midway antara Hawaii dan Jepang. Mereka kelaparan karena orang tua mereka memberi mereka makan potongan-potongan kecil plastik, ditemukan mengambang di laut yang terlihat sangat seperti makhluk laut kecil yang biasanya akan membuat bagian dari diet mereka.
Tas plastik dapat mencapai 1000 tahun untuk terurai dan meskipun hewan-hewan mati dan terurai setelah menelan sampah ini, plastik masuk kembai ke alam dan berlanjut untuk mengancam alam dan satwa liar. Sementara plastik-plastik tersebut pada akhirnya akan menjadi partikel-partikel kecil, makhluk-makhluk kecil masih memiliki kemungkinan untuk memakan fragmen berukuran pasir dan terkonsentrasi racun kimia dalam tubuh mereka.

Sebagian besar sampah-sampah plastik ini sampai di lautan lewat sungai, dan 80% berasal dari landfill dan sumber perkotaan lainnua. Sampah ini juga dikonsumsi ikan dan dapat menjerat hiu dan merusak koral, cenderung mengumpul di pusaran di samudra dan sepanjang garis pantai. Peneliti juga memperkirakan bahwa setiap 2,2 pon (1 kg) plankton di area ini, ada 13,2 pon (6 kilogram) plastik. Item sampah lautan termasuk barang yang termasuk kaleng, putung rokok, tas plastik dan botol, styrofoam, balon, pematik api dan sikat gigi. Perlengkapan untuk menangkap ikan yang sudah tidak terpakai dan dibuang, jaring-jaring dan pelampung dapat berbahaya bagi kehidupan lautan karena bila tidak dibuang dengan baik dapat tidak sengaja menjebak hewan lautan.
Objek Plastik vs Sampah Lautan
Dari deskripsi di atas sudah jelas bahwa sampah plastik merupakan isu yang serius dan berbahaya bagi kehidupan lautan. Sampah-sampah plastik ini yang akhirnya sampai ke perairan terbuka dan sering disangka makanan oleh hewan lautan. Bila Anda meligat foto-foto hasil karya Kim Preston, yang menempatkan objek plastik sedemikian rupa, Anda akan paham mengapa hewan-hewan laut salah mengira plastik-plastik ini sebagai makanan.



Hasil karya fotograsinya dengan mengkomposisikan melayang di antara bidang kebiruan, objek plastik seperti jeli, ikan, polip dan makhluk laut lainnya yang bisa dimakan. Seri karyanya ini berjudul "Plastic Pacific" dan menampilkan objek plastik yang biasa kita lihat dan gunakan setiap hari, hanya mereka dibuat seperti makhluk lautan yang siap dimangsa.


Hal ini sangat menggembirakanmelihat lebih banyak fotografer datang dengan konsep-konsep cerdas untuk membawa perhatian pada isu-isu penting, seperti yang dilakukan Preston melalui karya "Plastic Pacific". Membuat seni yang melekat dalam ingatan masyarakat adalah cara yang sangat berharga untuk menginspirasi menuju ke arah perubahan yang nyata.
Sampah Plastik harus segera dibatasi!
Cina mengumumkan akan melarang produksi dan distribusi tas sangat tipis sejak 1 Juni. Peraturan ini akan melarang untuk memproduksi, menjual dan menggunakan sampah pllastik dibawah ketebalan 0,025 mm dan melarang supermarket dan pertokoan di penjuru negei untuk membagikan kantong-kantong ini secara gratis. Dengan pergerakan ini, Cina tergabung dalam daftar daerah dari San Francisco ke Afrika Selatan, yang menggunakan pajak, pelarangan dan peraturan lainnya untuk mencoba mengurangi penggunaan tas jenis ini.Bandingkan dengan pemerintah Italia yang secara resmi melarang penggunaan kantong plastik (tas kresek) sejak tahun 2011. Perdana Menteri Italia saat itu, Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek. Aturan ini, membuat Italia menjadi negara Uni Eropa pertama yang memberlakukan larangan pemakaian tas plastik. Kabarnya, Prancis pun mulai menyusul Italia.
Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia, penggunaan kantong plastik masih 'semena-mena'. Penggunaan plastik sebagai kantong masih bebas. Tapi, kini, setidaknya telah mulai bermunculan gerakan sosial pengurangan pemakaian tas kresek atau kantong plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri. Gerakan ini muncul karena mereka galau melihat budaya tas kresek yang semakin merajalela. Mereka tidak menggunakan tas kresek, karena memang mengandung bahan kimia yang berbahaya. Tak heran sejak pertengahan tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi tentang bahaya tas kresek. Berdasarkan hasil penelitiannya, kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Tak hanya itu, dalam proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. Apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah logam berat. BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen, yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker.
Bahan kimia plastik tak hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan mengandung asam, cuka, vitamin C, berminyak atau berlemak. Tak berlebihan, jika Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengimbau agar daging kurban tidak dimasukkan dalam kantong kresek, terutama warna hitam.
Selain kantong kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan styrofoam juga berisiko melepaskan bahan kimia berbahaya. Jangan menggunakan kemasan makanan mengandung PVC sebagai wadah makanan panas, berminyak, berlemak atau mengandung alkohol.
Selain itu, tas kresek juga bisa menjadi pemicu kanker dan juga memerlukan waktu 50-100 tahun untuk terurai. Beberapa jenis plastik bahkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Untuk plastik Oxium yang digembar-gemborkan dapat terurai dengan sendirinya, pada kenyataannya tidaklah demikian.
Sumber: berbagai sumber
Setiap tahun, 10.000 elang remaja setiap tahun karena kelaparan di atol Midway antara Hawaii dan Jepang. Mereka kelaparan karena orang tua mereka memberi mereka makan potongan-potongan kecil plastik, ditemukan mengambang di laut yang terlihat sangat seperti makhluk laut kecil yang biasanya akan membuat bagian dari diet mereka.
Tas plastik dapat mencapai 1000 tahun untuk terurai dan meskipun hewan-hewan mati dan terurai setelah menelan sampah ini, plastik masuk kembai ke alam dan berlanjut untuk mengancam alam dan satwa liar. Sementara plastik-plastik tersebut pada akhirnya akan menjadi partikel-partikel kecil, makhluk-makhluk kecil masih memiliki kemungkinan untuk memakan fragmen berukuran pasir dan terkonsentrasi racun kimia dalam tubuh mereka.

Sebagian besar sampah-sampah plastik ini sampai di lautan lewat sungai, dan 80% berasal dari landfill dan sumber perkotaan lainnua. Sampah ini juga dikonsumsi ikan dan dapat menjerat hiu dan merusak koral, cenderung mengumpul di pusaran di samudra dan sepanjang garis pantai. Peneliti juga memperkirakan bahwa setiap 2,2 pon (1 kg) plankton di area ini, ada 13,2 pon (6 kilogram) plastik. Item sampah lautan termasuk barang yang termasuk kaleng, putung rokok, tas plastik dan botol, styrofoam, balon, pematik api dan sikat gigi. Perlengkapan untuk menangkap ikan yang sudah tidak terpakai dan dibuang, jaring-jaring dan pelampung dapat berbahaya bagi kehidupan lautan karena bila tidak dibuang dengan baik dapat tidak sengaja menjebak hewan lautan.
Objek Plastik vs Sampah Lautan
Dari deskripsi di atas sudah jelas bahwa sampah plastik merupakan isu yang serius dan berbahaya bagi kehidupan lautan. Sampah-sampah plastik ini yang akhirnya sampai ke perairan terbuka dan sering disangka makanan oleh hewan lautan. Bila Anda meligat foto-foto hasil karya Kim Preston, yang menempatkan objek plastik sedemikian rupa, Anda akan paham mengapa hewan-hewan laut salah mengira plastik-plastik ini sebagai makanan.



Hasil karya fotograsinya dengan mengkomposisikan melayang di antara bidang kebiruan, objek plastik seperti jeli, ikan, polip dan makhluk laut lainnya yang bisa dimakan. Seri karyanya ini berjudul "Plastic Pacific" dan menampilkan objek plastik yang biasa kita lihat dan gunakan setiap hari, hanya mereka dibuat seperti makhluk lautan yang siap dimangsa.


Hal ini sangat menggembirakanmelihat lebih banyak fotografer datang dengan konsep-konsep cerdas untuk membawa perhatian pada isu-isu penting, seperti yang dilakukan Preston melalui karya "Plastic Pacific". Membuat seni yang melekat dalam ingatan masyarakat adalah cara yang sangat berharga untuk menginspirasi menuju ke arah perubahan yang nyata.
Sampah Plastik harus segera dibatasi!
Cina mengumumkan akan melarang produksi dan distribusi tas sangat tipis sejak 1 Juni. Peraturan ini akan melarang untuk memproduksi, menjual dan menggunakan sampah pllastik dibawah ketebalan 0,025 mm dan melarang supermarket dan pertokoan di penjuru negei untuk membagikan kantong-kantong ini secara gratis. Dengan pergerakan ini, Cina tergabung dalam daftar daerah dari San Francisco ke Afrika Selatan, yang menggunakan pajak, pelarangan dan peraturan lainnya untuk mencoba mengurangi penggunaan tas jenis ini.Bandingkan dengan pemerintah Italia yang secara resmi melarang penggunaan kantong plastik (tas kresek) sejak tahun 2011. Perdana Menteri Italia saat itu, Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek. Aturan ini, membuat Italia menjadi negara Uni Eropa pertama yang memberlakukan larangan pemakaian tas plastik. Kabarnya, Prancis pun mulai menyusul Italia.
Bagaimana dengan di Indonesia? Di Indonesia, penggunaan kantong plastik masih 'semena-mena'. Penggunaan plastik sebagai kantong masih bebas. Tapi, kini, setidaknya telah mulai bermunculan gerakan sosial pengurangan pemakaian tas kresek atau kantong plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri. Gerakan ini muncul karena mereka galau melihat budaya tas kresek yang semakin merajalela. Mereka tidak menggunakan tas kresek, karena memang mengandung bahan kimia yang berbahaya. Tak heran sejak pertengahan tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi tentang bahaya tas kresek. Berdasarkan hasil penelitiannya, kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Tak hanya itu, dalam proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. Apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah logam berat. BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen, yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker.
Bahan kimia plastik tak hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan mengandung asam, cuka, vitamin C, berminyak atau berlemak. Tak berlebihan, jika Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengimbau agar daging kurban tidak dimasukkan dalam kantong kresek, terutama warna hitam.
Selain kantong kresek, kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan styrofoam juga berisiko melepaskan bahan kimia berbahaya. Jangan menggunakan kemasan makanan mengandung PVC sebagai wadah makanan panas, berminyak, berlemak atau mengandung alkohol.
Selain itu, tas kresek juga bisa menjadi pemicu kanker dan juga memerlukan waktu 50-100 tahun untuk terurai. Beberapa jenis plastik bahkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Untuk plastik Oxium yang digembar-gemborkan dapat terurai dengan sendirinya, pada kenyataannya tidaklah demikian.
Sumber: berbagai sumber
Langganan:
Postingan
(
Atom
)