Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 24 Agustus 2014

Generasi Muda Kehilangan Kemampuan Membaca Emosi

1 komentar :


Di era digital ini, keterampilan sosial anak-anak  menurun karena  sedikitnya waktu interaksi tatap muka karena peningkatan penggunaan media digital di kalangan anak-anak, menurut sebuah studi psikologi UCLA.

Ilmuwan UCLA menemukan bahwa anak kelas enam yang lima hari tanpa melirik smartphone, televisi atau layar digital lainnya  jauh lebih baik dalam membaca emosi manusia daripada anak kelas enam dari sekolah yang sama yang terus menghabiskan berjam-jam setiap hari melihat perangkat elektronik mereka .

Penelitian ini akan tersedia di edisi Oktober di jurnal Computers in Human Behavior dan sudah dipublikasikan secara online.

"Anda tidak bisa belajar isyarat emosional nonverbal dari layar, Anda dapat mempelajarinya dengan cara berkomunikasi melalui tatap muka secara langsung, " ungkap ketua tim penulis Yalda Uhls, seorang peneliti senior UCLA Children's Media Center, Los Angeles . "Apabila Anda sedang melatih komunikasi tatap muka, Anda bisa kehilangan keterampilan sosial yang penting. "

Siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini melaporkan bahwa mereka mengirimkan sms, menonton televisi dan bermain video game selama rata-rata empat setengah jam pada hari sekolah biasa. Beberapa survei telah menemukan bahwa angka tersebut bahkan lebih tinggi secara nasional, kata Uhls, yang juga adalah direktur regional Southern California of Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba.

Dia mengatakan implikasi dari penelitian ini adalah bahwa orang perlu lebih banyak interaksi face-to-face, dan bahkan ketika orang menggunakan media digital untuk interaksi sosial, mereka menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar membaca isyarat-isyarat nonverbal.

"Interaksi sosial diperlukan untuk mengembangkan keterampilan dalam memahami emosi orang lain." ungkap Patricia Greenfield, seorang profesor terkemuka psikologi di UCLA penulis senior studi tersebut menambahkan.



Sumber: sciencedaily.com

1 komentar :