Apakah itu "greenwashing"?
Mudahnya kita bisa mulai dengan istilah "brainwashing". Pasti Anda pernahkan istilah "brainwashing" atau usaha pencucian otak di film-film bukan? Bagaimana dengan "whitewashing"? Di dunia Barat orang mengenali istilah “whitewashing” yang didefinisikan sebagai suatu usaha yang terkoordinasi untuk menyembunyikan fakta yang kurang menyenangkan, utamanya dalam konteks politis. "Greenwashing" memiliki prinsip yang sama hanya saja konteksnya dalam bidang lingkungan. Atau secara singkat menggunakan kedok ramah lingkungan, padahal prakteknya tidak demikian.
Adalah termasuk greenwashing, jikalau suatu perusahaan atau organisasi yang menghabiskan waktu dan uang untuk mengklaim melakukan praktek "ramah lingkungan" melalui iklan dan marketing daripada secara sungguh-sunguh mengimplementasikan praktek bisnis yang meminimalisir dampak lingkungan.
Sebuah contoh klasik sebuah perusahaan energi mengiklankan kampanye teknologi ramah lingkungan yang sedang mereke kerjakan namun teknologi tersebut hanya mewakili sepotong kecil atau malahan bukanlah suatu praktek bisnis yang tidak terlalu ramah lingkungan, atau hanya dipasarkan di atas roda sebuah kejadian tumpahan minyak atau ledakan pembangkit pabrik. Bisa juga sebuah hotel mengklaim "ramah lingkungan" karena hotel tersebut mengizinkan tamunya memilih tidur di atas sprei yang sama atau handuk yang digunakan kembali, namun sebenarnya hanya menghemat air dan energi sangat sedikit bila dibandingkan dengan yang terjadi di lapangan seperti peralatan elektronik dan pencahayaan, dapur dan kendaraannya. Atau sebuah bank yang tiba-tiba mengklaim prakteknya "ramah lingkungan" karena nasabahnya bisa melakukan transaksi keuangan online, atau sebuah toko dissebut ramah lingkungan karena memiliki layanan ambil kembali plastik belanjaan, atau ...masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Bagaimana cara mendeteksi "greenwashing"?
Banyak perusahaan yang baik berbagi cerita lingkungannya pada dunia, dan bahkan yang seharusnya tidak juga melakukannya. Beberapa perushaan melakukan dengan sangat baik, beberapa tidak tahu dari mana harus memulai. Lalu apa yang disebut sebagai pemasaran ataumarketing ramah lingkungan yang baik?
Dibawah ini beberapa tips untuk meneliti apa yang harus dilihat sehingga Anda tidak ter "greenwashed" atau terpengaruh, atau bila dalam konteks perusahaan Anda tidak membuat perusahaan Anda melakukan "greenwashing".
Mencari Kebenaran : Jika Anda mengamati iklan ramah lingkungan, cobalah untuk melihat perusahaan yang mengiklankan secara keseluruhan. Dapatkan Anda menemukan informasi mengenai praktek bisnis mereka dalam website perusahaan? Apakah mereka memiliki cerita lingkungan yang komprehensif? Adakah informasi yang dapat dipercaya untuk mendukung klaim ramah lingkungan sesuai dengan yang disajikan di iklan? Jika tidak, maka waspadalah.
Meneliti keseluruhan kebenaran: Di sini dimaksudkan untuk melihat berbagai sudut pandang, tidak hanya dari sisi perusahaan namun dari sisi yang lain misalnya dari masyarakat. Langkah selanjutnya di tahap ini yang bisa ditempuh, Anda bisa mencoba mencari dengan google nama perusahaan ditambahkan dengan kata "lingkungan" dan lihatlah apa yang keluar dalam daftar pencarian google. Langkah ini bukanlah suatu hal yang ilmiah, namun bila konsumen atau grup advokasi memiliki sejarah atau kejadian dengan track record perusahaan, sesuatu pasti muncul dalam daftar tersebut.
Tidak ada yang lain kecuali kebenaran: "Saya mengetahuinya ketika saya melihatnya" Kata-kata ini untuk juga berlaku bagi konsumen dan klaim pemasaran ramah lingkungan. Jika Anda melihat iklan ramah lingkungan, cobalah teliti untuk melihat kembali, Apakah itu benar dan otentik, atau itu jelas berlebihan?
Mengapa "greenwashing" menjadi suatu masalah?
Sepertinya segala sesuatu beralih ke "ramah lingkungan" akhir-akhir ini. Mulai dari maskapai penerbangan, perusahaan monil, restoran dan masih banyak lagi. Hal ini adalah berita yang bagus. Hanya jika menjadi buruk bila ternyata semata-mata "greenwashing" saja, tidak hanya buruk untuk lingkungan, namun juga bagi konsumen dan pada akhirnya untuk bisnis yang melakukan "greenwashing"- apakah mereka memang benar-benar bermaksud menjadi "ramah lingkungan" ataupun tidak.
Lingkungan: Pada kemungkinan paling buruk, "greenwashing" berakibat buruk bagi lingkungan karena dapat mendorong konsumen secara massal untuk melakukan kebalikan dari apa yang baik bagi lingkungan. Pada yang paling ringan, "greenwashing" membuat klaim yang tidak baik atau buruk bagi lingkungan - itu hanya membuat klaim ramah lingkungan yang bertujuan untuk menjual lebih banyak barang.
Konsumen: Tidak seorangpun yang suka dimanfaatkan, terutama ketika berhubungan dengan uang. Jadi, di waktu berikutnya ketika Anda melihat klaim lingkungan, tanyakan pada diri Anda tentang "Kebenaran, Keseluruhan Kebenaran dan tidak ada yang lain kecuali kebenaran", sebelum Anda memutuskan untuk membeli. Hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah menghabiskan uang pada produk atau layanan yang Anda percayai melakukan hal yang benar pada lingkungan namun kenyataannya tidak demikian - atau tidak sebanyak seperti yang diiklankan.
Bisnis: Bisnis yang cerdas menemukan cara yag benar dan baik bagi lingkungan malah menambah laba dalam banyak kasus. Dengan begitu banyak cara bisnis untuk mengurangi dampak lingkungan atau memperbaiki produk dan proses pembuatannya. Akan sangat sayang bila tidak dilakukan. Akan bertambah buruk bila tidak membuat perubahan dan mengklaim menjadi perusahaan rama lingkungan hanya untuk memenuhi agenda saja. Apabila konsumen mulai melihat kecenderungan ini , lama kelamaan akan berbahaya bagi reputasi perusahaan dan pada akhirnya berdampak pada penjualan.
Nah, setelah mengetahui apa itu "greenwashing" sekarang apakah Anda dapat mengidentifikasi gambar-gambar berikut? Apakah yang berikut ini termasuk usaha-usaha "greenwashing" atau usaha sebaliknya menyangkal kedok ramah lingkungan ??
Bagaimana? Apakah Anda berhasil mengenali usaha-usaha berkedok ramah lingkungan ?
Sumber: greenwashingindex.com, berbagai sumber
Tidak ada komentar :
Posting Komentar