Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 23 Mei 2015

Savana Memperlambat Perubahan Iklim

5 komentar :

Sebuah studi internasional menunjukkan bahwa ekosistem semi arid - seperti savana- memainkan peran penting dalam mengontrol carbon sinks dan layanan ekosistim mitigasi iklim.


Hutan tropis dikenal sebagai paru-paru bumi yang menyimpn karbondioaksida dari atmosfir sehingga dapat memperlampat penambahan efek rumah kaca dan perubahan iklim akibat aktiviras manusia. Sekumpulan ilmuwan dalam proyek global yang dipimpin oleh Andres Ahlstrom dari Lund University dan Stanford University menunjukkan bahwa ekstensi lanskap yang  luas semi-kering menempati zona transisi antara hutan hujan dan gurun mendominasi peningkatan berkelanjutan dalam penyerapan karbon oleh ekosistem global, serta fluktuasi besar antara tahun basah dan kering. Ini merupakan penataa kembali planet yang cukup signifikan.

Hutan hujan tropis yang sangat produktif, dan hutan jenis ini mengambil banyak karbon dioksida, tetapi hutan hujan adalah tempat yang memiliki sedikit ruang bagi tanaman untuk melakukan fotosintesis yang lebih dan menyimpan karbon. Selain itu, dengan kondisinya yang lembab, kondisi cuaca panas yang khas yang ideal untuk pertumbuhan dan tidak banyak berubah dari tahun ke tahun.

Savana berbeda dengan hutan tropis. Seiring dengan peningkatan produktivitas ada ruang untuk cocok lebih banyak pohon yang tumbuh biomassa menyediakan penyerapan, atau penyimpanan, karbon dari atmosfer. Selain itu, savana musim semi untuk hidup di tahun basah, menyebabkan fluktuasi besar dalam penyerapan karbon dioksida antara tahun basah dan kering. Ahlstrom dan timnya  menunjukkan, savana cukup besar dalam mengontrol jumlah karbon dioksida di atmosfer.

Kita telah lama mengetahui perlunya untuk melindungi hutan hujan tetapi, dengan studi ini, para peneliti menunjukkan bahwa upaya yang lebih diperlukan untuk mengelola dan melindungi daerah semi-kering.

Sumber: sciencedaily.com

5 komentar :