Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 15 Mei 2015

Penggunaan Antibiotik pada Anak dapat Berkontribusi pada Penyakit ketika Dewasa

6 komentar :

Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di University of Minnesota menemukan hubungan tiga arah antara penggunaan antibiotik pada bayi, perubahan dalam bakteri usus, dan penyakit di kemudian hari. Ketidakseimbangan dalam mikroba usus, disebut dysbiosis, telah terikat penyakit menular, alergi dan gangguan autoimun lainnya, dan bahkan obesitas, di kemudian hari.


Penelitian yang dipimpin Mahasiswa Program Pasca Sarjana Biomedical Informatics and Computational Biology Pajau Vangay, juga juga mengembangkan model prediksi untuk melihat potensi klinis untuk mengukur perkembangan yang sehat dari bakteri dalam usus anak-anak. Temuannya ini juga telah diterbitkan dalam Jurnal Cell Host & Microbe. 

Antibiotik adalah obat resep yang paling umum diberikan untuk anak-anak. Obat ini menyumbang sekitar seperempat dari semua obat yang diresepkan untuk anak-anak, dengan sepertiga dari resep ini dianggap tidak perlu. Penelitian lain menunjukkan mendalam jangka pendek dan jangka panjang efek antibiotik pada keragaman dan komposisi bakteri dalam tubuh kita, yang disebut microbiome. 

"Penyakit yang berhubungan dengan metabolisme dan sistem kekebalan tubuh meningkat secara dramatis, dan dalam banyak kasus, tidak diketahui sebabnya," kata penulis senior studi Dan Knights, sebuah komputasi biologi dan asisten profesor di University of Minnesota Departemen Ilmu Komputer dan Teknik dan Institut Bioteknologi . "Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara penggunaan antibiotik dan bakteri usus tidak seimbang, dan lain-lain menunjukkan hubungan antara bakteri usus yang tidak seimbang dan penyakit dewasa. Sejak tahun lalu para peneliti mensintesis ratusan penelitian dan menemukan bukti korelasi yang kuat antara penggunaan antibiotik, perubahan bakteri usus, dan penyakit di usia dewasa."

Knight dan timnya mengembangkan kerangka kerja untuk memetakan bagaimana antibiotik dapat bertindak di dalam usus menyebabkan penyakit di kemudian hari. Dalam kasus alergi, misalnya, penggunaan antibiotik dapat membasmi bakteri usus kunci yang membantu sel-sel kekebalan tubuh dewasa. Sel-sel ini akan menjadi penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh di teluk saat berhadapan dengan alergen. Bahkan jika bakteri ini kembali, sistem kekebalan tubuh tetap terganggu. Terkait dengan obesitas, perubahan antibiotik yang disebabkan dalam mikrobiota usus mengakibatkan peningkatan kadar asam lemak rantai pendek yang mempengaruhi metabolisme.

Penelitian ini juga meneliti perkembangan bakteri dalam usus. Para peneliti menunjukkan bahwa usia bayi bisa diprediksi dalam 1,3 bulan berdasarkan kematangan bakteri usus mereka. Temuan ini bisa mengakibatkan tes klinis dan intervensi untuk anak-anak yang microbiome adalah perkembangan tertunda karena antibiotik atau faktor-faktor lain.




Sumber;sciencedaily.com

6 komentar :