Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 15 Oktober 2014

Penyu Hijau Pengidap Tumor Berhubungan Dengan Aktivitas Manusia

1 komentar :

Penyu hijau adalah spesies yang terancam punah, mempunyai resiko dari perburuan, tertangkap oleh alat tangkap dan pembangunan pesisir pantai. Tetapi mereka juga menderita fibropapillomatosis penyebab utama kematian pada hewan spesies langka ini yang menyebabkan tumor tumbuh di sepanjang wajah sirip dan organ internal penyu tersebut.

Para ilmuwan baru-baru ini mulai memahami tentang fibropapillomatosis, mereka menemukan bahwa polusi nitrogen dari polusi perkotaan dan pertanian di Hawaii adalah penyebab di balik penyakit menyedihkan ini. Nitrogen pada alga yang di makan oleh penyu ini menyebabkan penumpukan "cascade gizi." Para peneliti baru-baru ini menerbitkan studi mereka yang dipublikasikan di Peer J, menambahkan sebuah studi pada tahun 2010 mengenai fibropapillomatosis menjadi hal yang dominan di daerah limpasan.

Kelebihan nitrogen disimpan dalam rumput laut dalam bentuk arginine, asam amino. Para ilmuwan menemukan tingkat tinggi arginin di kedua perairan tercemar dan tumor penyu, serta menemukan tingkat yang lebih tinggi arginin pada spesies invasif merah ganggang yang mencapai 90 persen dari beberapa diet penyu. Karena penyu laut adalah herbivora, mereka harus mengkonsumsi dua kali lebih banyak dari ganggang untuk mendapatkan asupan kalori yang sama dari ganggang asli, menurut pernyataan Universitas Duke. Para peneliti juga menemukan prolin dan glisin dalam ganggang dengan asam amino yang sama dalam tumor kanker pada manusia.

Meskipun melihat tumor yang tumbuh pada penyu menyedihkan, temuan penelitian ini menawarkan wawasan yang dapat menginformasikan konservasi dan pengelolaan penyu yang lebih baik. Para peneliti juga mengatakan bahwa temuan mereka dapat berguna untuk melindungi ikan, tanaman dan komunitas terumbu karang secara keseluruhan yang terkena dampak polusi.

"Jika penelitian terus mendukung hipotesis ini, kita mungkin perlu mempertimbangkan kembali cara kita saat ini mengelola nutrisi pesisir pantai," ungkap co-author studi Kyle Van Houtan dalam pernyataannya.

1 komentar :