
Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh VTT Technical Research Centre Finlandia telah mengembangkan teknologi baru yang menangkap emisi karbon dioksida dari pembangkit listrik yang lebih ekonomis dan ekologis. Teknologi baru ini didasarkan pada kombinasi tradisional pembakaran yang dicairkan dan pembakaran oxyfuel, memungkinkan penggunaan lebih luas dari bahan bakar yang lebih murah dan bahkan biomassa.
International Energy Agency IEA menganggap penangkapan karbon dioksida penting jika target pengurangan emisi yang ditetapkan untuk gas rumah kaca yang harus dipenuhi. Menurut IPPC, emisi karbon dioksida harus dikurangi 50-85% pada tahun 2050. Mencapai target ini berarti setiap tahun puluhan pembangkit listrik tambahan dengan menggunakan sistim penangkap karbon.
Keuntungan yang beredar dari pembakaran dicairkan termasuk efisiensi tinggi, bahan bakar fleksibilitas dan pilihan untuk menggunakan sebagian besar biomassa dalam bahan bakar. Kenaikan harga energi dan kelelahan cadangan bahan bakar berkualitas baik berarti saat ini lebih menguntungkan untuk menggunakan bahan bakar berkualitas rendah. Bahan bakar-fleksibilitas dimungkinkan oleh teknologi baru ini akan mengurangi ketergantungan pada batubara impor dan menciptakan penghematan biaya, karena pilihan yang lebih murah, termasuk batubara limbah, dapat digunakan untuk bahan bakar.
Teknologi ini terbukti di pabrik demonstrasi di Spanyol (30 MWth), secara skala terbesar dalam operasional pabrik pembakaran oxyfuel di dunia. Proyek ini juga mengembangkan konsep skala komersial untuk pabrik 300MWe. Teknologi yang dikembangkan dalam proyek memungkinkan penangkapan karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, tetapi implementasi komersial secara luas akan membutuhkan keputusan politik dan undang-undang baru, terutama yang berkaitan dengan pembuangan akhir penyimpanan dan karbon dioksida.
Sumber: sciencedaily.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar