
Apakah ada hubungan antara risiko kanker payudara dengan lingkungan kerjaan? Sebuah studi yang dipublikasikan bulan November 2012 lalu dalam jurnal akses terbuka Environmental Health milik BioMed Central menyediakan bukti lebih lanjut pada topik penelitian yang sebelumnya diabaikan, mengkonfirmasi bahwa beberapa pekerjaan memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker payudara, terutama pekerja yang terekspos pada sumber karsinogen dan pengganggu hormon.
Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terdiagnosa pada wanita di negara maju, dan di Amerika Utara ratingnya paling tinggi di dunia. Senyawa kimia yang mengganggu hormon dan karsinogen terdapat di banyak lingkungan kerja dan dapat menambah risiko kanker payudara. Dalam studi mereka, James T Brophy dan rekannya mengkarakterisasi kemungkinan kaitan antara kanker payudara dan pekerjaan, terutama di bidang pertanian dan manufaktur.
Studi berdasarkan kasus populasi terkontrol dilakukan di sebelah selatan Ontario, Kanada dan termasuk di dalamnya kasus kanker payudara sebanyak 1006 (disebutkan oleh Windsor Regional Cancer Centre) dengan 1147 secara random diseleksi dan komunitas terkontrol. dengan menggunakan interview dan survei, tim mengkoleksi data sejarah reproduksi dan sejarah pekerjaan. Semua pekerjaan diberikan kode untuk paparan karsinogen dan penganggu hormon, dan pasien dengan patologi tumor juga diberikan penilaian.
Penulis menemukan pada grup peserta, hampir di semua sektor, wanita yang berkerja dengan paparan yang tinggi pada karsinogen dan penganggu hormon risiko kanker payudaranya meninggi. Sektor yang terkait dengan peningkatan risiko termasuk di dalamnya pertanian, judi, pabrik palstik automotif, pengkaliengan makanan dan metal. Yang paling penting, risiko kanker payudara premenopausal paling tinggi pada industri plastik automotif dan pengkalengan makanan.
Hasil kajian ini juga mengemukakan bahwa wanita dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi, yang mungkin berasal dari tingginya paparan terhadap senyawa kimia penganggu hormon di pabrik dan industri pertanian di tempat studi dilakukan.
Hasil-hasil ini meminjamkan bobot hipotesis pada risiko kanker payudara dan paparan yang kemungkinan bisa memasukkan karsinogen dan pengganggu hormon. Penulis utama mengatakan, "Hasil kami menyoroti pentingnya studi pekerjaan dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi faktor risiko lingkungan dan memberikan ilustrasi dari nilai pengambilan sejarah pekerjaan mendetail dari pasien kanker. Bnyak sekali bukti yang mengatakan bahwa kita perlu mengevaluasi kembali batas paparan pekerjaan dalam peraturan perlindungan pekerjaan."
Wanita Muda tidak Lepas dari Risiko Kanker payudara

Studi lain masih terkait dengan kanker payudara menyebutkan bahwa kanker payudara juga mulai menyerang wanita yang jauh lebih muda. Penyebabnya juga ditemukan ditengarai terdapat kontribsi dari paparan terhadap senyawa kimia dan lingkungan yang karsinogen.
Studi yang dipublikasikan pada Selasa lalu (26 Feb) dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa peningkatan kanker payudara yang lebih maju diantara wanita dibawah 40 tahun. Berdasarkan Associated Press (AP), kenaikan kasus kanker memang kecil namun cukup mengkhawatirkan. Tumor yang ditemukan pada wanita muda lenih agresif dan tumbuh tanpa dicek karena wanita muda pada umumnya tidak melakukan pengecekan untuk kanker secara regular seperti wanita yang lebih tua.
Para peniliti mengatakan bahwa mereka memerlukan informasi lebih lanjut lagi penyebab kenaikan kasus pada wanita dibawah 40 tahun. Dr. Rebecca Johnson, pemimpin tim peneliti dan direktur medis program kanker remaja dan dewasa di Seattle Children’s Hospital, mengatakan pada AP bahwa banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
"Perubahan ini disebabkan oleh faktor yang risiko yang dapat dimodifikasi, seperti perubahan gaya hidup" kata Johnson atau paparan terhadap senyawa kimia yang berbahaya.
Studi ini meneliti kanker payudara diantara wanita Amerika umur 25 hingga 39 antara tahin 1976 dan 2009, ditemukan bahwa di pertengahan tahun 1970an rata-rata 250 wanita muda per tahun didagnosa dengan kanker payudara lanjur yang artinya penyakit ini sudah berkembang dari bagian tubuh. tahun 2009, jumlah ini meningkat menjadi lebih dari 899 kasus. Pertumbuhan populasi di Amerika memang meningkat, kata Johnson, "namun yang pasti tidak semuanya".
Secara keseluruhan tingkat kanker payudara turun secara drastis di Amerikam namun tidak senaik kasusnya dalam beberapa tahun belakangan yang mengindikasikan bahwa tingkat ini dalam taraf stabil. tidak ada kenaiakan kasus pada wanita di atas usia 40.
beberapa ahli menyalahkan tingginya obesitas di Amerikam sementara yang lain mengatakan bahwa keputusan wanita untuk enunda menjadi orang tua menjadi penyebabnya. Tumor yang masih terkena hormon dilepaskan dalam tubuh wanita selama kehamilan dapat tumbuh dengan cepat dan bermetastasis ke organ lain dan sistem tubuh. Wanita yang minum satu atau lebih dalam satu hari juga memiliki risiko kanker payudara. Studi ini juga bersamaan dengan efek merokok dan racun lingkungan.
Sebuah grup antar agensi yang dibentuk oleh otoritas Breast Cancer and Environmental Reserach Act setempat tahun 1998 menerbitkan suatu laporan awal bulan ini menegur para peneliti kanker payudara karena kurangnya studi mereka ke lingkungan penyebab penyakit. Laporan "Breast Cancer and Environment - Prioritizing Prevention" mengatakan bahwa lebih banyak studi harus dilakukan pada efek die, alkohol intake dan faktor lingkungan seperti paparan terhadap radiasi, pestisida, makanan tambahan, bahan pewarna dan kimia yang ditemukan pada pakaian, obat, makeup atau komponen senyawa seperti hairspray dan hand sanitizer.
Johnson sendiri berusia 44, didiagnosa kanker payudara di umur 27.
"Wanita muda dan doktor-dokter mereka perlu mengerti bahwa hal ini dapat terjadi pada wanita yang lebih muda" katanya pada AP. Ketika gejalanya meningkatm wanita harus segera mengkonsultasikan ke dokter mereka segera. Satu dari depalan wanita akan berpotensi kanker payudara, namun hanya 1 dari 173 akan mengalami penyakit ini sebelum usia 40 tahun. Mamogram rutin direkomendasikan untuk wanita yang lenih tua, namun tidak untuk wanita dibawah 40 tahun.
Sumber: sciencedaily.com, rawstory.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar