
Seringkali kita tidak memandang keberadaan binatang seperti burung kolibri, kelelawar, lebah, kumbang, kupu-kupu, dan lalat yang membawa serbuk sari dari satu tanaman ke yang lain karena hewan-hewan ini mengumpulkan nektar. Hewan ini bekerja keras membantu penyerbukan lebih dari 75% dari tumbuhan berbunga, dan hampir 75% dari tanaman pada umumnya. Secara umum, penyerbukan oleh serangga dan hewan lainnya lebih efisien daripada penyerbukan oleh angin. Biasanya, penyerbukan manfaat penyerbuk hewan dengan menyediakan dengan nektar, dan manfaat tanaman dengan menyediakan transfer langsung serbuk sari dari satu tanaman ke putik tanaman lain.
Penyerbukan sering terlihat seperti sistim servis atau pelayanan lingkungan yang tidak terlihat. Padahal, penyerbukan merupakan sistim pelayanan yang penting dan penyediakan faktor ekonomi yang substansial bagi ekonomi. Sebagai ilustrasi betapa pentingnya sistem servis lingkungan yang satu ini adalah sebagai berikut.
- Berdasarkan studi Sunmer dan Boris tahun 2006, sekitar 3/4 tanaman berbunga bergantung pada burung, lebah dan pollinator lainnya agar dapat melakukan pembuahan. Penyerbukan atau pembuahan yang dilakukan oleh lebah diperkirakan bernilai 15 milyar per tahun pada nilai tanaman di Amerika Serikat.
- Dalam skala global, banyak buah-buahan, sayuran dan tanaman stimulan seperti tembakau, kopi dan teh memiliki ketergantungan tinggi serangga utamanya untuk penyerbukan. Hasil temuan dari Gallai tahun 2007 menyebutkan dalam total nilai ekonomi penyerbukan sebesar 153 milyar Euro, setara atau mewakili 9,4% nilai produksi pertanian dunia yang digunakan untuk pangan manusia.
- Di Amerika Serikat penyerbukan oleh lebah madu secara langsung atau tidak langsung (misalnya, penyerbukan yang diperlukan untuk menghasilkan benih untuk tanaman) memberikan kontribusi lebih dari $ 19 miliar pada tahun 2010 tanaman. Penyerbukan oleh serangga penyerbuk lainnya berkontribusi hampir $ 10 miliar pada tahun 2010.
Sebuah studi terbaru oleh National Academy of Sciences menemukan bahwa populasi lebah madu (yang tidak asli Amerika Utara) dan beberapa penyerbuk liar menurun. Penurunan penyerbuk liar mungkin akibat dari hilangnya habitat dan degradasi, sementara penurunan lebah dikelola dikaitkan dengan penyakit. Sepertinya hal ini seperti sepele, namun apabila kerusakan habitat ini terjadi dalam jumlah yang besar dan signifikan, maka akan menganggu proses produksi alami bahan pangan yang menjadi konsumsi kita sehari-hari seperti buah dan sayuran, pada akhirnya juga akan mengancam ketahanan pangan dan pendukung sistim perekonomian khususnya dari pertanian.
Sumber: berbagai sumber
Tidak ada komentar :
Posting Komentar