"Terdapat ketidaktepatan perhitungan sentimen di masyarakat," kata Zoe. "Persepsi kita tentang apa yang orang lain pikirkan adalah proses yang dinamis. Jika kita memiliki persepsi yang salah, persepsi ini dapat memperkuat pola pemikiran diri sendiri. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang dapat menjadi ragu-ragu untuk berbicara pendapat sendiri bila berbeda dari kebanyakan karena mereka berpikir bahwa mereka berisiko kecaman sosial. Sangat penting berkomunikasi secara akurat apa konsensus yang ada, jika tidak, anda dapat menyebarkan mitos berupa penolakan yang luas."
Sebagai bagian dari program penelitian CSIRO dalam Flagship Adaptasi Iklim, Zoe mensurvei lebih dari 5.000 warga Australia di tahun 2010 dan 2011, 1.355 responden terlibat dalam dua survei tersebut. Selain diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait, para responden diberikan empat pernyataan menggambarkan pandangan mereka. Para responden bisa memilih: (1) perubahan iklim tidak terjadi, (2) tidak tahu apakah itu terjadi atau tidak, (3) itu terjadi tetapi fluktuasi alami, atau (4) itu terjadi dan disebabkan oleh manusia.
Zoe dan rekan-rekan ilmuwan CSIRO, Iain Walker ingin melihat apa yang mendasari atau dibalik hal ini. "Di Australia, media dan debat politik seputar perubahan iklim sering bersandar pada klaim bersaing tentang apa dukungan Australia dan apa yang mereka pikirkan," kata Zoe. "Pada dasarnya, kami mengetahui bahwa orang awam sangat buruk dalam membuat perkiraan dari apa yang orang lain pikirkan, jadi kami memutuskan untuk bertanya tentang hal itu juga." Zoe dan Iain juga akan melihat proporsi masyarakat Australia yang akan memilih masing-masing empat jawaban.
Tekanan Rekanan
Dalam survei itu, 18 dari 20 responden mengatakan bahwa perubahan iklim pasti terjadi. Hal ini disebabkan oleh manusia daripada proses alam, meskipun terdapat kesenjanganyang terasa antara tahun 2010 dan 2011. Hanya 1 dari 20 responden berpikir bahwa pemikiran perubahan iklim tidak terjadi pada tahun 2010, yang sedikit meningkat pada tahun 2011.
Tapi perkiraan orang tentang apa yang orang lain pikir jauh lebih merata. Ketika Zoe dan Iain melihat estimasi yang dibuat oleh responden yang telah memilih setiap jawaban, petunjuk penting muncul. Setiap kelompok berpikir pendapatnya adalah yang paling umum, peringkat sebagai lebih populer daripada semua kelompok lain, yang persis menjadi penyebab "efek konsensus palsu". Namun dalam kasus ini, responden yang berpikir bahwa perubahan iklim yang terjadi, sebenarnya diremehkan dibandingkan dengan hasil survei yang benar.


Referensi Jurnal:
Leviston, Z., Walker, I., & Morwinski, S. (2012). Your opinion on climate change might not be as common as you think Nature Climate Change DOI: 10.1038/NCLIMATE1743
Tidak ada komentar :
Posting Komentar