
Erosi tanah dan perubahan vegetasi terindikasi sekitar 400 tahun penggunaan lahan intensive di sekitar kota Mahendraparvata, Phnom Kulen di awal abad 9 dengan ditandai perubahan manajemen air dari abad 9 berdasarkan hasil yang dipublikasikan di PLOS ONE oleh Dan Penny dari University of Sydney dan rekanannya dari berbagai institusi.
Penanda sejarah dan geografis utama plateu Phnom Kulen berada pada fungsi Angkor sebagai sumber air dan perubahan di abad 12 memiliki pengaruh suplai air ke Angkor.
Para peneliti memeriksa tanah dan sampel vegetasi dari waduk kuno di daerah Phnom Kulen Kamboja untuk bukti lebih lanjut penggunaan lahan secara intensif selama kependudukan dan ditinggalkannya Mahendraparvata. Data ini dianalisa dengan data konteks arkeolog mengenai permukian ekstensif di daerah itu.
Hasilnya bukit tersebut banjir pada pertengahan abad 8, namun umur reservoir tetap tidak dapat ditemukan. Hasil dari sampel tanag dan vegetasi menyebutkan bahwa reservoir beroperasi sekitar 400 tahun dan permukiman sangat intensif cukup untuk menarik erosi tanah dalam waduk kurang lebih 250 tahun di awal abad 9. Episode paling besar dan terakhir erosi muncul di akhir abad 11 dan kejadian ini terlihat pada perubahan operasional dan managemen waduk. Hasilnya menyebutkan bahwa perubahan di manajemen air dari abad 12. Ini merupakan indikasi pertama permukiman di Mahendraparvata, tidak hanya ekstensif namun juga intensif dengan ditandai dampak lingkungan.
Sumber: sciencedaily.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar