Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 15 Februari 2013

Lebih Dekat dengan Mobil Listrik

Tidak ada komentar :


Konsumsi BBM atau Bahan Bakar Minyak yang berlebihan dinilai menjadi salah satu penyebab kontribusi pemanasan global. Salah satu solusinya dengan mengganti ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Salah satu yang menjadi alternatif adalah monil dengan bahan bakar listrik. Dahlan Iskan sudah memulai dengan membeli mobil listrik ramah lingkungan Tuxuci.  Hal yang baru tentu akan menimbulkan pro dan kontra di lapangan.

Pada dasarnya kendaraan listrik adalah mobil bertenaga baterai motor termasuk di dalamnya berbagai macam tipe hibrid ke arah kendaraan listrik. Sebuah kendaraan murni bertenaga listrik ada dijalankan berdasarkan motor dari baterai.

Kelebihan kendaraan berbasis listrik adalah seperti kendaraan hibrid pada umumnya, kendaraan listrik bisa murah dalam hal bahan bakar, mengingat biaya yang relatif rendah listrik yang diambil dari jaringan listrik melalui outlet biasa. Daya atau tenaga diambil dalam satu malam di tarif off-peak, biayanya setara seperempat harga bensin.

Adapun kekurangan mobil listrik adalah baterai yang diperlukan untuk semua kendaraan listrik besar, sehingga desain mobil dirancang berdasarkan kapasitas baterainya. Untuk saat ini, harga mobil ini masih sangat mahal.

Kendaraan listrik ini akan sangat berguna dan paling masuk akal bagi penumpang dan orang yang biasanya mengemudi jarak pendek. Setelah baterai habis, tidak ada keuntungan nyata pada kendaraan listrik ini karena harus dijalankan pada mesin gas atau sumber daya lainnya.

Harga atau investasi yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik ini, misalnya untuk mobil Chevy Volt bertenaga listrik tahun 2010, akan berlabel harga sekitar $ 30.000-dengan General Motor kemungkinan besar akan mensubsidi baterainya. Dengan mengisi atau mencharger listri dari rumah, bisa menghemat biaya sebesar 80 persen  daripada dengan bahan bakar gas senilai $ 3.

Sejarahnya mobil listrik ini di Amerika mulai ada dari General Motors membangun mobil listrik pada 1990-an, kendaraan listrik versi 1 yang kurang sukses karena memiliki jangkauan yang terbatas, tanpa mesin cadangan, dan hanya membawa dua orang. Tiny Tesla Motors sedang membangun sebuah mobil dengan bertenaga listrik senilai $ 100.000 tahun 2008, dengan menggunakan beberapa ribu baterai ion lithium gaya laptop dirangkai.

Mengapa hingga saat ini perkembangannya belum begitu signifikan. Jawabannya karena baterainya. Sebuah paket baterai untuk kendaraan listrik harus mampu menahan ribuan biaya dalam dan pembuangan. Baterai ion-lithium seperti yang digunakan dalam laptop, ponsel dan alat-alat listrik memiliki potensi paling potensial, tapi tidak ada yang diproduksi secara massal dalam skala besar untuk daya mobil yang aman dan terpercaya.

Siapakah produsen yang memproduksi kendaraan jenis ini? Di Amerika Serikat, General Motors memiliki reputasi dalam bidang ini dengan penelitian berjuta dolar dan kredibilitas serta berkomitmen untuk memberikan Chevy Volt pada tahun 2010. Toyota dan produsen mobil lain juga melakukan penelitian baterai yang luas, bertindak sebagai pemasok baterai.

Apakah teknologi ini menjadi teknologi yang pada akhirnya tidak berkembang?  Para peneliti berharap bila teknologi baterai cukup matang, kendaraan berbaterai lithium bertenaga listrik bisa menjadi tokoh sentral pengubah industri kendaraan, dengan karakteristik mengemudi yang besar, emisi knalpot yang rendah, dan bahan bakar super murah.

Secara umum pendukung keberadaan mobil ini diantaranya karena emisi  sangat kecil yang dikeluarkan, biaya per km adalah sebagian kecil dari yang untuk mobil bertenaga bensin, infrastruktur pengisian tersedia secara universal, listrik sebagian dapat berasal dari sumber yang terbarukan. Kelemahannya, mobil ini membutuhkan pengisian yang panjang, jangkauan terbatas, baterai mahal, produksi listrik di banyak negara menggunakan batubara bukan sumber energi yang terbarukan.

Sumber: berbagai sumber

Tidak ada komentar :

Posting Komentar