Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 26 November 2012

Kisah Sukses Lingkungan di Dunia (Bagian 2)

Tidak ada komentar :
Meneruskan dari kisah sukses di bidang penyelamatan lingkungan, daftar selanjutnya adalah sebagai berikut.

5. UU Sumberdaya Udara Amerika (US Air Resources Act)
Los Angeles, California, secara geografis terjepit antara laut ke barat dan ke timur gunung tersebut, dibangun untuk polusi udara. Kontaminan dari mobil, utilitas dan pabrik memompa keluar partikel dan gas yang meliput kota dalam kabut asap. California menjadi negara bagian pertama untuk mengatur polusi udara ketika kemudian Gubernur Ronald Reagan menandatangani UU Sumber Daya Udara (Air Resources Act) pada tahun 1967. Negara Amerika menyusul California tiga tahun kemudian ketika Presiden Richard Nixon, menandatangani US Clean Air Act (UU Udara Bersih).

6. UU Air Bersih Amerika (US Clean Water Act)

Diawali dengan kebakaran hebat di Sungai Cuyahoga , di timur laut Ohio, pada bulan Juni 1969 diliput secara luas oleh media nasional di Amerika.   Air sungai yang berwarna kecoklatan, berminyak, menggelegak dengan gas bawah permukaan, dan merembes pada arus sungai. Sungai ini membawa kontaminasi minya.  Apihampir menghancurkan jembatan kereta api yang membentang dua sungai, di dorong politik lingkungan dan menyebabkan keluarnya Undang-Undang Air Bersih di Amerika. Hingga hari ini, hukum mengatur pembersihan seperti pada Sungai Cuyahoga dan tumpahan minyak Enbridge di Michigan.

7. Pengurangan bahan Asbestos
Artikel medis pertama tentang bahaya asbes diterbitkan dalam British Medical Journal pada tahun 1924. Hal ini memunculkan peraturan mengenai pengendalian emisi debu dari pabrik Inggris. Empat dekade berlalu, para ilmuwan menegaskan betapa tidak memadai batasan-batasan itu.

Asbes digunakan dalam manufaktur untuk daya tahan dan tahan panas. Partikel asbes melepaskan diri dan dengan mudah terhirup ke dalam paru-paru. Partikel ini dapat menyebabkan penyakit fatal termasuk kanker paru-paru dan mesothelioma. Studi pada tahun 1960 menegaskan bahwa risiko ini semakin kental karena dari lantai pabrik ke rumah pinggiran kota, di mana bahan bangunan asbes dan bantalan rem-nya terdapat di mana-mana. Dapat dikatakan selama 24 jam orang akan terekspos bahan asbes ini, baik di tempat kerja ataupun di rumah.

Tuntutan hukum di tahun 1970-an mengungkapkan bahwa perusahaan tahu tentang risiko ini selama puluhan tahun dan menyembunyikan fakta ini dari masyarakat. Sebagian besar perusahaan dengan menggunakan asbes bangkrut, karena kerugian miliaran dolar akibat litigasi. Bahkan dengan peraturan yang ketat di saat ini pun, peneliti mengatakan kematian akibat eksposur masa lalu akan terus berlanjut ke abad ke-21 di banyak tempat di dunia.

8. Program Superfund  dan Konvensi Stockholm
Program negara Amerika untuk membersihkan limbah yang beracun dan berbahaya dikenal dengan istilah Superfund. Dana ini terbentuk pada tahun 1980 setelah penemuan kasus pembuangan limbah berbahaya yang mematikan di Love Canal dan Times Beach.  Sebelumnya Badan Lingkungan Hidup Amerika (US EPA) tidak memiliki wewenang untuk membersihkan limbah ini.

Tahun 2001 di Konvensi Stockholm untuk Organik Polutan Permannen bisa dikatakan sebagai sebuah usaha global untuk mencerminkan dan meniru Superfund dalam usaha untuk menghentikan pembuangan limbah berbahaya. Perjanjian ini diratifikasi oleh 172 negara, dan menargetkan menghlangkan 12 pestisida yang paling berbahaya dan unsur industri kimia yang dapat memebahayakan nyawa manusia dan merusak lingkungan.

9.  Berdirinya Taman Konservasi dan Perlindungan Nasional

Taman Konservasi dan Perlindungan umumnya adalah lahan khusus perlindungan alam dan satwa.  Amerika mendirikan taman nasional pertama di dunia, yaitu Taman Nasional Yellowstone pada 1872. Negara-negara lain segera mengikuti jejak Amerika, termasuk Royal National Park didirikan di Australia pada tahun 1879, Taman Nasional Pegunungan Rocky di Kanada pada tahun 1885. Menyusul  di Selandia Baru juga memiliki taman nasional  pada tahun 1887. IUCN (International Union for Conservation of Nature) mencatat kemajuan dunia pada pelestarian habitat alami, dan sampai hari ini  badan ini mewakili lebih dari 100.000 kawasan lindung di seluruh dunia, yang mencakup seperdelapan dari daratan bumi.

Sumber: dari berbagai sumber

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar