Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 10 November 2012

Air : Bagian penting dari Bumi

Tidak ada komentar :
Rio +20 menyoroti upaya global diperlukan untuk menjaga salah satu sumber daya yang paling penting di dunia.

Air bersih sangat penting bagi kehidupan, tetapi sebagian besar orang di negara maju tidak berpikir tentang air yang mereka gunakan untuk minum, persiapan makanan, dan sanitasi. Di negara berkembang mendapatkan untuk air minum yang aman merupakan dapat menjadi bagian krisis sehari-hari. Jutaan orang meninggal setiap tahun, sebagian besar dari mereka anak-anak, sebagian besar dari penyakit yang dapat dicegah disebabkan oleh kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak.

Sandra Postel, direktur Global Water Policy Project sekaligus dalah satu ahli di National Geographic Society, mengatakan kelangkaan air tawar menyajikan masalah yang berkembang yang akan dibahas selama Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan (Rio +20) di Brazil mulai 20 sampai 22 Juni . "Hal ini memanifestasikan dengan menipisnya air tanah, dan pengeringan air sungai dan danau di mana orang bergantung untuk irigasi untuk tumbuh makanan mereka," katanya. "Perpotongan dan kesamaan isu mengenai kelangkaan air, ketahanan pangan, dan perubahan iklim di atas semua itu menimbulkan kekhawatiran yang perlu segera untuk ditangani."

Banyak kemajuan adalah mungkin. Bahkan, karena dedikasi pemerintah dan LSM sejak KTT Bumi 1992, air minum yang aman telah dibuat tersedia untuk sekitar 1,7 miliar orang di seluruh dunia, dengan proyek-proyek mulai dari pipa pipa modern untuk pengumpulan air hujan dan penyimpanan.

Tapi sebuah 880 juta orang diperkirakan masih tidak memiliki akses rutin ke air bersih. "Dan kami belum membuat hampir sama banyak kemajuan pada sanitasi," kata Postel. "Sesuatu seperti 2,7 miliar orang tanpa sanitasi yang memadai, sehingga tantangan masih membayang-bayangi sangat besar." Para pembuat kebijakan akan berjuang untuk menurunkan kedua angka bahkan sebagai penduduk planet ini meningkat oleh ketiga diharapkan miliar selama 50 sampai 75 tahun mendatang.

Tantangan Serius

Sekitar 5.000 anak meninggal setiap hari karena penyakit diare dapat dicegah seperti kolera dan disentri, yang menyebar ketika orang menggunakan air tercemar untuk minum atau memasak. Kurangnya air untuk kebersihan pribadi mengarah pada penyebaran penyakit benar-benar dapat dicegah seperti trachoma, yang telah membutakan sekitar enam juta orang.

Kelangkaan air juga menjebak banyak keluarga berpenghasilan rendah dalam siklus kemiskinan dan pendidikan yang buruk-dan miskin paling menderita akibat kurangnya akses terhadap air. Orang yang menghabiskan banyak waktu mereka dalam keadaan sakit, merawat anak yang sakit, atau susah payah mengumpulkan air pada jarak rata-rata 3,75 mil (6 kilometer) sehari tidak memiliki kesempatan mengeyam pendidikan dan akses ekonomi untuk memperbaiki kehidupan mereka.

Kompetisi dapat sengit terjadi untuk komoditas berharga ini. Pertanian mengklaim bagian terbesar dari penggunaan air tawar seluruh dunia menyerap sekitar 70 persen, dan industri lain mengkonsumsi 22 persen. Daerah aliran sungai dan akuifer tidak melihat batas-batas politik dan negara tidak selalu bekerja sama untuk berbagi sumber daya yang sama-sehingga air dapat menjadi sumber sering konflik internasional juga.

Semakin hari permintaan terus bertambah, lebih menguras sumber air, dari sungai besar untuk akuifer bawah tanah. "Kita akan lebih dalam utang pada penggunaan air tanah kami," kata Postel, "dan yang memiliki dampak yang sangat signifikan untuk keamanan air global yang mana laju penurunan tanah telah dua kali lipat sejak tahun 1960."

Beberapa tanah bumi adalah air fosil, dibuat ketika iklim bumi jauh berbeda. Hari ini air tersebut sebagai terbatas minyak bumi. Akuifer lainnya yang terbarukan. "Tapi manusia memompa banyak air dan keluar lebih cepat dari curah hujan yang mengisi ulang mereka," jelas Postel. "Ini adalah kasus di bawah keranjang roti India, di bawah gandum dan ladang jagung di dataran Cina utara, di bawah Central Valley California Kita perlu membawa penarikan menjadi seimbang dengan mengisi ulang."

Kebutuhan manusia yang tinggi akan air  juga menimbulkan masalah besar bagi ekosistem perairan. "Ketika kita mengambil air dari sungai, dataran banjir, dan daerah aliran sungai, ekosistem tersebut menanggung beban kelangkaan air dan mulai menjadi rusak atau hilang," katanya. "Dan itu juga membebani manusia juga, tidak hanya dengan alam, karena manusia juga tergantung pada ekosistem tersebut."

Jalan Menuju Solusi

Postel mencatat bahwa banyak kesempatan yang ada untuk menggunakan air yang kita lakukan memiliki lebih produktif. Perubahan dimulai dengan manajemen yang lebih efisien dari sumber daya air.

"Tujuh puluh persen (70%) dari seluruh air yang kita gunakan secara global adalah untuk pertanian, sehingga di situlah pertama-tama kita harus menjadi jauh lebih efisien melalui metode seperti irigasi tetes dan tanaman tumbuh yang lebih cocok dengan iklim setempat," kata Postel. "Saat ini insentif terlalu sedikit bagi petani untuk menggunakan air lebih efisien."

The United National General Assembly telah mengakui "hak atas air minum yang aman dan bersih dan sanitasi sebagai hak asasi manusia yang sangat penting untuk kenikmatan penuh kehidupan dan semua hak asasi manusia."  Mewujudkan hak menjadi kenyataan universal, dan memberikan setiap orang di planet ini dengan akses terjangkau ke 20 sampai 50 liter air sehari-hari yang diperlukan untuk mempertahankan hidup, adalah tujuan bersama yang jelas untuk beberapa dekade ke depan.

Sumber: nationalgeographic

Tidak ada komentar :

Posting Komentar